Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budiman Sudjatmiko Blak-blakan Nasib Subsidi Energi, Dialihkan ke BLT?

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan mengungkapkan rencana pengalihan subsidi energi yang bakal dilakukan pemerintahan Prabowo Subianto.
Politisi Budiman Sudjatmiko menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Politisi Budiman Sudjatmiko menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto merencanakan untuk mengalihkan subsidi energi, salah satu sasarannya demi kelanjutan bantuan sosial (bansos) yang tepat sasaran. 

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko menekankan bahwa dengan meningkatkan peran teknologi dalam pembagian bansos maka penyalurannya akan lebih tepat sasaran. 

"Kemarin dalam pidato Pak Prabowo, salah satu tema beliau adalah mengalihkan subsidi energi supaya lebih tepat sasaran menggunakan teknologi," kata Budiman kepada wartawan di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2024).

Selain itu, dia melanjutkan bahwa melalui peningkatan teknologi dalam arahannya, Presiden Prabowo menjanjikan peningkatan nominal bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT).

"Jadi [bansos dan BLT] akan dilanjutkan, tapi ditambahi bukan sekadar tadi itu. Bukan sekadar BLT, tapi juga peningkatan akses dan aset non-tunai. Itu juga penting bagi orang miskin," ujarnya.

Harapannya, dia menekankan bahwa selain meningkatkan peran teknologi ke depan bantuan sosial tak lagi sekadar uang tunai, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, pembangunan sektor industri yang menerima pekerjaan secara inklusif saat ini kian dibutuhkan sehingga peluang masyarakat untuk masuk dari celah ini dapat dilakukan.

"Bukan sekadar ngasih uang tunai, tapi pemberdayaan pembangunan inklusif, mulai dari sektor industri, juga kebijakan-kebijakan investasi," ucapnya.

Oleh sebab itu, Budiman menyebut bahwa lembaganya akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain di dalam Kabinet Merah Putih, tetapi juga menarik investasi agar masuk ke Indonesia. 

"Misalnya, program pembangunan di sebuah tempat, bagaimana bisa melibatkan orang miskin, program misalnya beras miskin, bukan lagi beras untuk orang miskin tapi juga diproduksi oleh mantan orang miskin," pungkas Budiman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper