Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri KTT BRICS di Rusia, Ini Pesan Xi Jinping untuk Putin

Xi Jinping menyebut kemitraan China dengan Rusia menjadi kekuatan untuk mencapai stabilitas di tengah kekacauan kondisi global.
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pidato video untuk KTT Perdagangan Jasa Global, di pusat media Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) di Beijing, Tiongkok 2 September 2023. REUTERS/Florence Lo
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pidato video untuk KTT Perdagangan Jasa Global, di pusat media Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) di Beijing, Tiongkok 2 September 2023. REUTERS/Florence Lo

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China, Xi Jinping, mengatakan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa situasi internasional sedang dilanda kekacauan. Namun, dia menyebut kemitraan strategis Beijing dengan Moskow merupakan kekuatan untuk mencapai stabilitas di tengah perubahan paling signifikan yang terjadi dalam satu abad.

Mengutip Reuters pada Rabu (23/10/2024), Xi menyebut bahwa saat ini dunia sedang mengalami perubahan yang belum pernah terjadi dalam seratus tahun terakhir. Dia mengatakan, situasi internasional tengah dipenuhi dengan kekacauan.

“Tetapi saya sangat yakin bahwa persahabatan antara China dan Rusia akan berlanjut dari generasi ke generasi, dan tanggung jawab negara-negara besar terhadap rakyatnya tidak akan berubah," kata Xi kepada Putin dalam pembukaan KTT BRICS di Kazan, Rusia.

Xi dan Putin pada Mei lalu menjanjikan “era baru” kemitraan antara dua rival terkuat Amerika Serikat, yang mereka anggap sebagai hegemon agresif Perang Dingin yang menyebarkan kekacauan di seluruh dunia.

Rusia, yang mengobarkan perang melawan pasukan Ukraina yang disuplai NATO, dan China, di bawah tekanan upaya Amerika Serikat untuk melawan kekuatan militer dan ekonominya yang semakin meningkat, semakin menemukan tujuan geopolitik yang sama.

Rusia dan China, yang berusaha melawan rasa malu yang dirasakan akibat runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 dan dominasi kolonial Eropa selama berabad-abad atas China, berupaya untuk menggambarkan Barat sebagai negara yang dekaden dan mengalami kemunduran.

Amerika Serikat menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman negara terbesarnya, dan Presiden Joe Biden mengatakan negara-negara demokrasi menghadapi tantangan dari negara-negara otoriter seperti China dan Rusia.

Biden menyebut Xi sebagai diktator dan mengatakan Putin adalah pembunuh dan bahkan seorang yang gila. Beijing dan Moskow telah memarahi Biden atas komentar tersebut.

Adapun, Putin menyebut Xi sebagai sahabat dan mengatakan kemitraan dengan China adalah kekuatan untuk stabilitas dunia.

“Kerja sama Rusia-China dalam urusan dunia adalah salah satu faktor penstabil utama di panggung dunia. Kami bermaksud untuk lebih meningkatkan koordinasi pada semua platform multilateral untuk menjamin keamanan global dan tatanan dunia yang adil,” kata Putin.

Xi mengatakan kerja sama dalam kelompok BRICS adalah platform paling penting untuk solidaritas dan kerja sama antara negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang di dunia saat ini.

Dia mengatakan hal ini merupakan kekuatan andalan dalam mendorong terwujudnya multipolaritas global yang setara dan teratur, serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan toleran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper