Bisnis.com, JAKARTA — Dua pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed menekankan pentingnya melawan lonjakan harga setelah pandemi sehingga target inflasi 2% bisa tercapai.
Dilansir dari Bloomberg Minggu (5/1/2025), Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengakui adanya kemajuan signifikan dalam menurunkan harga barang atau jasa dalam dua tahun terakhir. Hanya saja, level inflasi masih di atas target The Fed.
Gubernur The Fed Adriana Kugler turut menyuarakan sentimen serupa di acara yang diselenggarakan oleh American Economic Association di San Francisco pada Sabtu (4/1/2024) waktu setempat.
"Jelas pekerjaan kami belum selesai, kami belum mencapai 2%. Jadi kami jelas masih berusaha untuk mencapainya," ujarnya.
Di samping itu, Daly dan Kugler juga mengatakan The Fed harus tetap waspada terhadap kondisi pasar tenaga kerja. Daly menyarankan para kolega agar berpikir lebih luas daripada hanya tertuju kepada dua pilihan.
Sejauh ini, sambungnya, upaya Fed untuk meredam inflasi belum merusak pasar tenaga kerja secara signifikan. Pengangguran telah meningkat tetapi berada pada titik terendah secara historis yaitu 4,2% pada November.
Baca Juga
Daly mengaku tidak ingin melihat perlambatan lebih lanjut di pasar tenaga kerja karena dapat mengganggu keseimbangan dalam lanskap ketenagakerjaan.
“Jadi, meskipun kita benar-benar harus terus menekan inflasi ke target 2%—kita harus tegas tentang hal itu—kita harus melakukannya dengan cara yang bijak sehingga kita juga dapat mendukung target tidak adanya pengangguran," jelasnya.
The Fed sendiri telah menurunkan suku bunga acuan hingga satu poin persentase penuh sejak September. Kendati demikian, setelah inflasi melambat beberapa waktu belakangan, The Fed mengisyaratkan akan mengambil pendekatan lebih berhati-hati pada 2025.
Para pembuat kebijakan The Fed secara luas diharapkan untuk mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil ketika mengadakan pertemuan pada akhir Januari ini.
Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan akan ada pemotongan suku bunga acuan lebih lanjut agar target inflasi 2% bisa tercapai. The Fed mencatat inflasi naik 2,4% pada November dibandingkan tahun sebelumnya.