Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menyampaikan tanggapannya terkait penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV) yang belakangan menjadi perhatian publik. Virus ini dinilai tidak memiliki dampak serius terhadap sektor pariwisata Tanah Air.
Ketua Umum GIPI Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan bahwa setidaknya terdapat dua parameter Gipi dalam merespons kehadiran virus tersebut. Pertama, situasi global.
"Pertama adalah global dulu ya, global kan kita pantau, kalau memang tidak ada ekses yang berlebihan ya kita tidak bereaksi berlebihan juga," kata Hariyadi kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).
Kedua, adalah pernyataan pemerintah. Menurutnya, jika pemerintah menilai situasi saat ini masih terkendali, pelaku pariwisata juga tidak melakukan berbagai langkah antisipasi yang berlebihan.
Hariyadi menuturkan, berdasarkan monitoring yang dilakukan GIPI terhadap negara lain dan juga pernyataan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), virus ini seperti flu biasa dengan tingkat pemulihan yang cepat dan fatalitasnya sangat rendah.
"Kita ikut pemerintah saja, kalau pemerintah melakukan warning pasti kita akan antisipasi," ujarnya.
Baca Juga
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," kata Budi, melansir laman Kemenkes, Kamis (9/1/2025).
Dia menuturkan, HMPV mirip dengan flu dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik. Mengingat virus ini sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia di tahun tersebut. Selain itu, Budi menyebut bahwa virus ini berbeda dengan Covid-19.
Kendati tak berbahaya, Budi meminta masyarakat tetap waspada, utamanya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Salah satunya, dengan menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
"Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti Covid-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik," pungkasnya.