Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terendah Sepanjang Sejarah, Penduduk Miskin 8,57% per September 2024

Jumlah penduduk miskin 24,06 juta atau 8,57% diklaim sebagai yang terendah sepanjang sejarah. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp595.252 per kapita per bulan.
Warga beraktivitas di pemukiman kawasan Menteng Pulo, Jakarta, Senin (11/9/2023). / Bisnis-Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di pemukiman kawasan Menteng Pulo, Jakarta, Senin (11/9/2023). / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — BPS mengumumkan angka penduduk miskin mencapai 24,06 juta orang atau setara 8,57% dari total populasi per September 2024. Dalam catatan BPS, persentase tersebut menjadi yang terendah dalam sejarah Indonesia.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan persentase penduduk miskin pada September 2024 itu turun sebesar 0,46% basis poin dibandingkan dengan Maret 2024 yaitu sebesar 9,03% (25,22 juta orang).

"Kemiskinan September 2024 sebesar 8,57%, ini menjadi capaian terendah di Indonesia sejak pertama kali angka kemiskinan diumumkan oleh BPS pada 1960," ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat pada Rabu (15/1/2025).

Dia memaparkan bahwa garis kemiskinan September 2024 adalah sebesar Rp595.242 per kapita per bulan. Angka tersebut naik 2,21% dari garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp583.932 per kapita per bulan.

Sejak 2020, paparnya, persentase dan jumlah penduduk miskin memang cenderung mengalami penurunan. Dia mencontohkan penduduk miskin mencapai 26,42 juta orang atau setara 9,78% dari total populasi pada Maret 2020.

Selain pada September 2020 dan September 2022, survei BPS selalu menunjukkan terjadi penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin.

"Kondisi ini [penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin] terjadi di daerah perkotaan maupun pedesaan. Namun disparitas kemiskinan di wilayah perkotaan dan pedesaan masih lebar," ungkap Amalia.

Pada September 2024, penduduk miskin di pedesaan sebesar 11,34%. Sementara itu pada saat yang sama, penduduk miskin di perkotaan 'hanya' sebesar 6,66%.

Lebih lanjut, dia mengaku indeks kedalaman kemiskinan (P1) cenderung menurun baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pada September 2024, P1 mencapai 1,364 atau turun dibandingkan indeks pada Maret 2024 sebesar 1,461.

"Ini menunjukkan bahwa rata-rata kesenjangan penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin kecil," kata Amalia.

Begitu juga dengan indeks keparahan kemiskinan (P2) yang menunjukkan tren penurunan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pada September 2024, P2 mencapai 0,322 agar turun dibandingkan indeks pada Maret 2024 sebesar 0,347.

"Penurunan ini menunjukkan bahwa distribusi pengeluaran di antara penduduk miskin semakin merata," tutup Amalia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper