Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPKH Usulkan Setoran Awal Haji Naik jadi Rp35 Juta

Usulan kenaikan setoran awal haji tersebut merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BPKH 2025.
Umat Islam menunggu dimulainya shalat Magrib di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Umat Islam menunggu dimulainya shalat Magrib di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengusulkan kenaikan setoran awal haji dari Rp25 juta menjadi Rp35 juta per jamaah pada tahun ini.  

Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah mengatakan bahwa usulan tersebut bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025. 

“Asumsi dari RKAT 2025 yang telah ditetapkan sebelumnya adalah pertama setoran awal meningkat dari Rp25 juta per jamaah menjadi Rp35 juta,” kata Fadlul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI pada 30 Desember 2024.

Selain itu, kedua, BPKH juga menyiapkan skema cicilan pelunasan. Ketiga adanya cadangan atau risk appetite untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan dana haji yang lebih optimal.

Fadlul menjelaskan bahwa tiga asumsi utama tersebut sebelumnya telah ditetapkan dalam RKAT 2025. Namun, hingga saat ini, perubahan terkait isu strategis dalam rencana BPKH 2022–2027 belum terealisasi. Oleh karena itu, target nilai manfaat BPKH pada 2025 diusulkan untuk disesuaikan menjadi Rp11,5 triliun.

Fadlul juga menegaskan bahwa angka Rp11,5 triliun tersebut merupakan asumsi untuk 2025 dan bukan target untuk 2024.

“Jadi, kami ingin mengklarifikasi dan menyamakan persepsi bahwa Rp11,5 triliun itu adalah asumsi yang kami akan usulkan untuk perubahan di 2025, bukan target di 2024 seperti yang pernah mungkin beberapa media mengutip yang kurang sesuai dengan apa yang kami sampaikan,” tambahnya.

Adapun, BPKH menargetkan total dana kelolaan sebesar Rp188,86 triliun pada 2025. BPKH juga berharap dapat meningkatkan jumlah pendaftar haji baru hingga 422.000 orang pada 2025. 

Dana untuk program kemaslahatan direncanakan mencapai Rp240,4 miliar, sementara distribusi nilai manfaat ke jemaah tunggu diusulkan sebesar Rp4,4 triliun, meski besarannya dapat berubah berdasarkan keputusan Komisi VIII DPR RI.

Sementara sampai akhir 2024, BPKH mencatat total dana kelolaan mencapai sebanyak Rp171,65 triliun sampai dengan akhir 2024. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp169,95 triliun atau 101% dari target. 

Selain dana kelolaan, nilai manfaat yang diperoleh sampai akhir 2024 mencapai Rp11,56 triliun, sedikit lebih tinggi dari target Rp11,52 triliun. Sejak 2018, dana kelolaan BPKH tumbuh sebesar 52,78% dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 7,32%.

BPKH juga melaporkan pencapaian lain, termasuk jumlah pendaftar haji baru yang mencapai 398.744 orang, atau 103,57% dari target, dan distribusi nilai manfaat ke jemaah tunggu sebesar Rp2,3 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper