Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) akan merampungkan pembangunan pabrik pupuk Pusri IIIB yang merupakan bagian dari revitalisasi fasilitas produksi di perusahaan tersebut.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pabrik pupuk yang dikelola Pusri saat ini merupakan pabrik tertua dan cikal bakal industri pupuk yang rata-rata umurnya lebih dari 30 tahun.
“Sebentar lagi ini perusahaan akan memiliki pabrik yang rata-rata umurnya paling muda di Pupuk Indonesia tahun 2027 nanti ini akan ada pabrik Pusri IIIB,” kata Rahmad di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Pabrik pertama Pusri dibangun pada 1959 yang didirikan seiring dengan penemuan migas pertama kali di sekitar sentral Sumatra. Kehadiran Pusri IIIB pada 2027 mendatang menjadi pabrik paling muda yang akan mendukung ketahanan pangan nasional.
“Karena revitalisasi itu artinya tidak hanya menambah kapasitas, tapi efisiensinya juga naik di Pupuk Indonesia ketika saya mulai menjabat. Itu catatannya separuh dari pabrik kita itu umurnya di atas 30 tahun,” tuturnya.
Rahmad menerangkan bahwa revitalisasi harus dilakukan di tengah tantangan skema subsidi yang tidak memungkinkan perusahaan pelat merah ini melakukan investasi baru.
Baca Juga
“Tapi alhamdulillah pada saat Covid kita mengakumulasi uang yang cukup sehingga meskipun kalau menggunakan skema subsidi kita tidak bisa berinvestasi tapi kita bisa menggunakan hasil dari komersial untuk mengembangkan pabrik sehingga nanti kita bisa melayani para petani di Indonesia yang lebih baik,” terangnya.
Dalam catatannya, pembangunan pabrik Pusri IIIB juga akan mendukung efisiensi penggunaan energi atas konsumsi gas bumi yang semula 34-35 MMbtu/ton urea menjadi sebesar 24 MMbtu/ton urea.
Adapun, kapasitas produksi pabrik Pusri IIIB yakni amonia 660.000 MTPY dan urea 1,15 juta MTPY.