Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Turki Jalin Kerja Sama Kembangkan Energi Terbarukan Hidrogen hingga Nuklir

RI dan Turki sepakat menjalin kerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, hingga pengembangan EBT.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki Alparslan Bayraktar menandatangani memorandum of uderstanding (MoU) di bidang energi dan sumber daya mineral, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025)./Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki Alparslan Bayraktar menandatangani memorandum of uderstanding (MoU) di bidang energi dan sumber daya mineral, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025)./Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Turki menandatangani memorandum of uderstanding (MoU) di bidang energi dan sumber daya mineral.

Penandatangan ini dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI) Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki Alparslan Bayraktar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025).

Seremoni itu juga disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan usai pertemuan bilateral antara kedua pemimpin negara.

Lebih terperinci, Bahlil menjelaskan bahwa MoU antara Indonesia dengan Turki meliputi kerja sama tentang pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), pengembangan hidrokarbon, serta teknologi baru yang meliputi hidrogen, nuklir, dan baterai.

Menurut Bahlil, MoU antara kedua negara akan membuka peluang transfer teknologi dan inovasi di sektor energi yang akan mempercepat pengembangan energi bersih di Indonesia.

"Dengan dukungan dan kolaborasi dari mitra internasional, kita dapat mengejar swasembada energi sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo," ujar Bahlil seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (13/2/2025).

Adapun, kerja sama ini akan berlaku selama 5 tahun dan bisa diperpanjang dengan tambahan waktu 5 tahun dengan kesepakatan antara kedua negara.

Sebagai informasi, Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan Turki di bidang energi, khususnya minyak dan gas bumi (migas) serta panas bumi.

Indonesia melalui PT Pertamina (Persero) telah dijalin delapan kerja sama dengan beberapa perusahaan Turki di proyek panas bumi dan perkapalan.

Selain itu, Turki juga berinvestasi pada proyek panas bumi melalui PT Hitay Daya Energi (HDE) di Gunung Talang Bukit Kili dengan rencana pengembangan 20 MW.

Di samping itu, Hitay Energy Holding juga menjalankan empat proyek survei dan eksplorasi panas bumi. Hingga kini, PT HDE telah menginvestasikan US$6,01 juta, atau sekitar 22% dari komitmen eksplorasi mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper