Bisnis.com, JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (“MedcoEnergi”) melalui anak perusahaannya PT Medco E & P Rimau, berhasil menemukan hidrokarbon di sumur eksplorasi West Kalabau-1, yang berlokasi di Blok Rimau, Sumatra Selatan.
Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan mengatakan penemuan yang sukses di West Kalabau-1 menyoroti potensi yang belum dimanfaatkan yang masih ada di cekungan matang Indonesia.
“Pencapaian ini mencerminkan fokus MedcoEnergi yang berkelanjutan dalam memberikan kegiatan eksplorasi dan produksi yang aman, efisien, dan bertanggung jawab. Kami akan bekerja sama erat dengan SKK Migas untuk mengevaluasi lebih lanjut potensi komersial dari penemuan ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/3/2025).
Ronald menyebut, hasil positif ini semakin memperkuat komitmen MedcoEnergi untuk menjaga keberlanjutan produksi energi Indonesia dengan mengoptimalkan potensi asetnya.
Adapun Sumur West Kalabau-1 dibor hingga kedalaman total sekitar 3220 kaki, menargetkan Formasi Baturaja, reservoir yang telah terbukti di wilayah tersebut.
Evaluasi formasi dan analisis awal mengkonfirmasi keberadaan hidrokarbon, yang memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan pengembangan lebih lanjut.
Baca Juga
MedcoEnergi, bersama dengan SKK Migas, akan melanjutkan dengan pengujian sumur tambahan dan evaluasi teknis untuk menilai lebih lanjut potensi ukuran dan kelayakan komersial dari penemuan ini, yang akan memandu kegiatan pengembangan di masa mendatang.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan pengelolaan Blok Rimau yang kontraknya berakhir pada 2023, kembali diserahkan kepada PT Medco E&P Rimau.
Adapun bagi hasil untuk Medco di Blok Rimau terdiri dari bagi hasil dasar ditambah variabel split yaitu minyak 53% dan gas 58%, sementara komitmen kerja pasti 5 tahun yang diajukan Medco sebesar US$ 41,3 juta dan bonus tanda tangan US$ 4 juta.
Keputusan untuk menunjuk kembali Medco sebagai pengelola Blok Rimau, berdasarkan 3 pertimbangan yaitu pendapatan negara lebih baik, komitmen operator serta kemampuan operator dalam mengelola blok migas.