Bisnis.com, JAKARTA - PT Arsari Tambang, anak usaha Arsari Group milik adik Presiden Prabowo Subianto yakni Hashim Djojohadikusumo, batal mengakuisisi 10% saham perusahaan tambang emas, PT Tambang Mas Sangihe.
Mengutip laman Toronto Stock Exchange, Rabu (19/3/2025), induk usaha Tambang Mas Sangihe (TMS), Baru Gold Corp melaporkan bahwa letter of intent dengan PT Arsari Tambang yang diumumkan pada 19 November 2024 tidak akan dilanjutkan. Arsari Tambang telah memutuskan untuk tidak menandatangani perjanjian definitif.
Diberitakan sebelumnya, PT Arsari Tambang menandatangani non-binding letter of intent untuk menjadi mitra ekuitas dan investor strategis PT TMS.
PT Arsari Tambang awalnya berencana mengakuisisi 10% saham ekuitas di PT TMS dari pemegang saham existing PT TMS, sebuah perusahaan swasta Indonesia.
Seiring aksi korporasi tersebut, Baru Gold juga sempat mengumumkan bahwa Hashim Djojohadikusumo akan bergabung dengan jajaran dewan komisaris PT TMS sebagai presiden komisaris.
Baru-baru ini, Arsari Group menyatakan bahwa pada 17 Februari 2025, PT Arsari Tambang telah secara resmi menarik kembali LoI yang telah ditandatangani dengan PT TMS dan Baru Gold.
Baca Juga
"Dengan demikian, tidak ada keterlibatan lebih lanjut antara Arsari Group dan pihak-pihak terkait dalam transaksi yang sebelumnya direncanakan," ujar VP Corporate Communications Arsari Group Ariseno Ridhwan, dilansir dari Antara.
Adapun, proyek emas Sangihe terletak di Pulau Sangihe, di lepas pantai utara Sulawesi. Sangihe memiliki dua laporan National Instrument 43-101 dengan lebih dari 1 juta ounce sumber daya emas yang teridentifikasi (sumber daya mineral tereka sebesar 1.022.987 dan 114.700 ounce emas yang terindikasi).
Kepemilikan saham Baru Gold sebesar 70% di kontrak karya pertambangan Sangihe dipegang melalui PT Tambang Mas Sangihe. Sisa kepemilikan 30% saham di TMS dimiliki oleh perusahaan Indonesia lainnya.