Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mari Elka Ungkap Serba-serbi Alasan IHSG Jeblok, Efek Kebijakan?

Menurut Mari Elka, investor menilai adanya ketidakjelasan yang menimbulkan ketidakpastian, sehingga IHSG sempat terkoreksi dalam.
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025). / Bisnis-Abdurachman
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025). / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu angkat bicara terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat jeblok hingga 6,12% pada Selasa (18/3/2025).

Dia mengungkapkan bahwa IHSG saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perlambatan ekonomi yang tercermin dari penurunan impor dan deposito.

Hal ini disampaikan usai melaksanakan rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (19/3/2025).

“Memang ada kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul di pasar. Dan itu kaitannya dengan melihat bahwa ada perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dipantau dengan import turun, deposito turun, ada beberapa indikator,” ujar Mari di Kantor Presiden.

Menurutnya, penting bagi pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan yang tepat, termasuk melalui realokasi anggaran yang efektif.

Termasuk, kata Mari, terkait dengan belanja negara yang harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi, faktor lain yang menggerus IHSG salah satunya diyakini karena ada kekhawatiran karena penerimaan pajak turun atau soal disiplin fiskal.

Meski begitu, Mari mengapresiasi bahwa Presiden Prabowo Subianto lantaran bakal menegaskan komitmennya dalam menjaga disiplin fiskal. Serta  transparansi dan tata kelola BUMN juga menjadi aspek penting dalam menjaga kepercayaan pasar.

“Misalnya mengenai danantara. Itu bahwa itu semua akan menggunakan professional management dan akan digunakan transparansi dan governance yang tepat. Jadi saya rasa ini perlu dijelaskan saja sih dengan baik,” tuturnya.

Kebijakan Pemerintah dan Persepsi Pasar

Menanggapi pandangan bahwa kebijakan pemerintah kurang pro-pasar sehingga mempengaruhi IHSG, Mari menilai bahwa permasalahannya lebih pada persepsi dan ketidakpastian yang dirasakan oleh investor.

“Saya rasa bukan tidak pro-pasar, ya, tetapi lebih kepada persepsi mereka bahwa ada ketidakjelasan yang mereka anggap menyebabkan ketidakpastian. Jadi ini lebih kepada bagaimana kita bisa menjelaskan dengan lebih baik beberapa hal yang menjadi concern mereka,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dalam waktu dekat, kata Mari menyebut bahwa dalam waktu dekat Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan para investor guna membahas berbagai isu ekonomi. Mari menilai bahwa pertemuan ini menjadi kesempatan penting untuk meredakan kekhawatiran pasar.

“Kami harapkan itu beliau sendiri, lah. Kami akan mendengarkan bagaimana beliau menjelaskan. Tetapi saya rasa tadi saya sudah memberi beberapa kisi-kisi lah ya,” ungkapnya.

Menurut Mari, pertemuan ini akan menjadi kesempatan bagi presiden untuk menjelaskan langsung berbagai kebijakan ekonomi, sehingga investor dapat memperoleh kejelasan dari sumber utama.

“Ini mungkin tidak dijelaskan dengan baik sebelumnya. Ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk presiden sendiri yang menjelaskan, bukan dari kami-kami [DEN], tetapi dari presiden sendiri,” pungkas Mari Elka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper