Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana membebaskan tarif impor untuk peralatan teknologi seperti ponsel pintar hingga semikonduktor. Termasuk tarif impor 125% yang dikenakan kepada industri teknologi dari China.
Melansir dari Techcrunch, Minggu (13/4/2025) rencana ini datang beberapa hari setelah Trump menyatakan akan menunda kebijakan impor tarif tambahan.
Langkah ini menciptakan ketidakpastian besar di sektor teknologi, yang selama ini sangat bergantung pada manufaktur luar negeri, khususnya dari China.
Beberapa pihak melihat upaya Trump sebagai dorongan untuk mengembalikan industri manufaktur ke tanah Amerika, sedangkan yang lain menilai impian tersebut tidak realistis.
Namun, ketidakpastian itu mulai terjawab setelah Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS merilis daftar resmi produk yang dikecualikan dari tarif tambahan, sesuai dengan Perintah Eksekutif 14257.
Dalam daftar tersebut, produk-produk teknologi konsumen dari China seperti ponsel pintar, laptop, hard drive, dan semikonduktor akan bebas dari tarif 125% maupun tarif dasar universal.
Baca Juga
Meski demikian, beberapa tarif sebelumnya, seperti tarif 20% atas barang dari China, tetap diberlakukan oleh pemerintahan Amerika.
Langkah ini disambut baik oleh industri teknologi dan investor. Perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dan Nvidia kemungkinan akan mendapat angin segar dari keputusan ini.
Selain itu, konsumen Amerika juga diuntungkan karena harga produk teknologi seperti iPhone tidak akan melonjak drastis.
Meski demikian, industri teknologi belum sepenuhnya aman dari tekanan pemerintahan Trump. Laporan dari The New York Times menyebutkan bahwa Gedung Putih tengah mempersiapkan penyelidikan terkait keamanan nasional yang berfokus pada industri semikonduktor.