Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Minta Prabowo Pelototi Harga Bawang Merah hingga Cabai, Mengapa?

BPS menyebut harga komoditas bawang merah, cabai merah, hingga cabai rawit perlu menjadi perhatian pemerintah.
Pedagang cabai menghitung uang di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang cabai menghitung uang di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut harga komoditas bawang merah, cabai merah, hingga cabai rawit perlu menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, ketiga komoditas ini mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) pada minggu kedua April 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa harga bawang merah mengalami kenaikan di 283 kabupaten/kota pada minggu kedua April 2025.

Data BPS menunjukkan, bawang merah menjadi salah satu komoditas yang dominan menjadi andil utama perubahan IPH secara nasional pada minggu kedua April di tahun ini.

Pada periode yang sama, cabai merah juga mengalami kenaikan harga di 207 kabupaten/kota. Begitu pula dengan cabai rawit yang mengalami kenaikan harga di 116 kabupaten/kota.

“Beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian kita adalah kembali lagi bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit yang mengalami kenaikan IPH lebih 200 kabupaten/kota,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri RI, Senin (14/4/2025). 

Secara keseluruhan, pada minggu kedua April 2025, BPS mencatat terdapat 25 provinsi yang mengalami kenaikan IPH, 12 provinsi yang mengalami penurunan IPH, dan 1 provinsi yang menunjukkan IPH stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 25 provinsi yang mengalami kenaikan IPH adalah bawang merah dan cabai merah.

Adapun, Riau menjadi provinsi dengan perubahan IPH tertinggi atau mencatatkan perubahan IPH sebesar 3,66% dengan komoditas cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit pada minggu kedua April 2025.

Disusul, Sumatra Barat sebesar 3,15% dengan komoditas penyumbang andil IPH adalah cabai merah, bawang merah, dan daging sapi. Selanjutnya, Papua Selatan yang sebesar 2,88%. Komoditas di provinsi ini mencakup cabai rawit, daging sapi, dan cabai merah.

“Ini adalah komoditas yang sering memberikan andil perubahan IPH tertinggi di provinsi tersebut [Riau, Sumatra Barat, dan Papua Selatan], cabai merah dan bawang merah sering dan hampir di setiap provinsi memberikan kontribusi terhadap kenaikan IPH [pada minggu kedua April 2025],” ungkapnya.

Jika ditelusuri menurut wilayah, BPS mencatat kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau dengan nilai perubahan IPH 6,27%. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah di Pulau Sumatra didominasi oleh cabai merah dan bawang merah.

Untuk Pulau Jawa, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan nilai perubahan IPH sebesar 3,82%. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah Pulau Jawa didominasi oleh bawang merah, cabai rawit, dan daging sapi.

Sementara itu, kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatra terjadi di Kabupaten Mappi, Papua Selatan dengan nilai perubahan IPH sebesar 5,35%. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 10 wilayah di luar Pulau Jawa dan Sumatera adalah cabai merah, cabai rawit, dan beras.

“Untuk di Pulau Jawa dan Sumatera, komoditas penyumbang adil kenaikan IPH terbesar adalah cabai merah, cabai rawit, dan beras di beberapa titik, padahal ini lagi panen raya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper