Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diprotes Trump, Kemendag Akui Louis Vuitton-Lego KW Banyak Dijual di Mangga Dua

Sederet barang bermerek alias branded bajakan, seperti Louis Vuitton, Christian Louboutin, hingga Lego beredar dijual di Mangga Dua, Jakarta.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang saat ditemui di Kompleks DPR, Kamis (24/4/2025)./Bisnis-Rika Anggraeni
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang saat ditemui di Kompleks DPR, Kamis (24/4/2025)./Bisnis-Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap sederet barang bermerek alias branded bajakan, seperti Louis Vuitton, Christian Louboutin, hingga Lego beredar dijual di Mangga Dua, Jakarta.

Sederet barang bajakan ini terdiri dari tas, sepatu, mainan anak, makanan, hingga produk perawatan kulit (handbody).

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang mengatakan, temuan itu berdasarkan laporan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah Kementerian Hukum.

Moga menyebut, DJKI mendapatkan laporan dari sejumlah pemilik merek barang mewah mengenai adanya barang bajakan (pemalsuan barang) di Mangga Dua, Jakarta. Adapun, laporan tersebut sudah ditindak.

Berdasarkan data dari DJKI, per 12 Desember 2024, sejumlah merek yang melaporkan aduan barang bajakan, antara lain mainan Lego, botol dot susu bayi milik Comotomo, handbody, dan Mimi White.

“Ada Louis Vuitton, tas wanita, dompet dan sabuk. Ada Christian Louboutin, sepatu wanita,” lanjut Moga saat ditemui di Kompleks DPR, Kamis (24/4/2025).

Selain itu, Moga menyampaikan juga ada pemantik korek api Tokai, makanan ringan Choco Pie Orion, hingga suku cadang dan genset dari Honda.

Lebih lanjut, Moga menuturkan, DJKI bersama dengan tim satuan tugas (task force) akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Mangga Dua dalam waktu dekat imbas adanya barang bajakan.

Adapun, task force ini terdiri atas Bea dan Cukai, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), hingga Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

“Bea cukai dari pintu masuknya, Komdigi yang online-nya soal barang palsu, BSSN itu sibernya, dan lain sebagainya,” terangnya.

Namun, Moga menjelaskan bahwa Kemendag tidak ikut terlibat di dalam tim task force ini. Meski begitu, dia menyampaikan Kemendag rutin melakukan sidak setiap saat.

Sebelumnya, merujuk laporan 2024 Review of Notorious Markets for Counterfeiting and Piracy, Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menyebut Mangga Dua yang berlokasi di Jakarta dikenal sebagai pasar yang banyak menjual barang palsu alias KW, mulai dari tas, dompet, hingga pakaian.

“Mangga Dua tetap menjadi pasar populer untuk berbagai barang palsu, termasuk tas tangan, dompet, mainan, barang kulit, dan pakaian. Ada sedikit atau tidak ada tindakan penegakan hukum terhadap penjual palsu,” demikian yang tertulis dalam laporan itu, dikutip pada Minggu (20/4/2025).

USTR juga mengeklaim para pemangku kepentingan terus melaporkan surat peringatan yang dikeluarkan kepada penjual sebagian besar tidak efektif dan kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya penuntutan pidana.

“Indonesia harus mengambil tindakan penegakan hukum yang kuat dan diperluas di pasar ini dan pasar lainnya, termasuk melalui tindakan oleh Gugus Tugas Penegakan HKI,” tulisnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper