Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan potensi bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat mencapai US$130 miliar atau Rp2.194 triliun (asumsi kurs Rp16.879 per dolar AS) pada 2025.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag Rusmin Amin mengatakan, potensi nilai itu sejalan dengan banyaknya pelaku usaha UMKM di Tanah Air.
Dia menyebut, potensi bisnis UMKM bernilai jumbo ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 4,9%—5,1% hingga 2026 oleh Bank Dunia, IMF, dan OECD.
Menurut Rusmin, salah satu modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi adalah kontribusi dan kualitas sumber daya manusia.
“Berdasarkan data, 99 dari jumlah pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan estimasi potensi nilai bisnis yang dapat mencapai sekitar US$130 miliar di tahun 2025,” kata Rusmin dalam acara Gambir Trade Talk 18 di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Dari total jumlah UMKM tersebut, kata Rusmin, sekitar 64,5% dikelola oleh perempuan. Dominasi perempuan berada pada sektor-sektor mulai dari fashion, kuliner, kecantikan, hingga kerajinan.
Baca Juga
“Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa wanita memiliki peran vital bagi perekonomian Indonesia yang berbasis partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kemendag juga memandang masih diperlukan dorongan lebih pemberdayaan perempuan pada aspek kebijakan perdagangan. Menurutnya, pemilihan data perdagangan berbasis gender perlu menjadi perhatian khusus
“Mengingat hal ini penting untuk merumuskan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan perempuan pelaku usaha,” tuturnya.
Adapun, saat ini, Rusmin mengatakan, Kemendag mendorong strategi UMKM bisa ekspor melalui pendekatan berani inovasi dengan pemanfaatan teknologi, kreativitas, dan promosi, serta siap adaptasi terhadap tren pasar, regulasi, dan potensi pasar ekspor.