Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang utama inflasi April 2025, dengan emas perhiasan memberikan andil inflasi terbesar dalam kelompok ini.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 2,46% (month to month/MtM) dengan andil inflasi sebesar 0,16%.
“Komoditas yang menyumbang andil inflasi terbesar dalam kelompok ini adalah emas perhiasan,” ungkap Pudji dalam konferensi pers, Jumat (2/5/2025).
Pudji menuturkan, komoditas emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 10,52% (MtM) pada April 2025. Ini, kata dia, merupakan tingkat inflasi tertinggi selama 20 bulan berturut-turut, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak September 2020.
“Pada April 2025, komoditas emas perhiasan alami inflasi 10,52% dan merupakan tingkat inflasi tertinggi selama 20 bulan inflasi berturut-turut,” ujarnya.
Dia mengatakan, meningkatnya inflasi emas perhiasan pada April 2025 terjadi seiring dengan kenaikan harga emas dunia. Tren kenaikan emas dunia masih terus berlanjut hingga saat ini.
Baca Juga
Adapun, BPS mencatat bahwa terjadi inflasi sebesar 1,17% (MtM) pada April 2025 atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 108,47 pada April 2025.
Secara tahunan juga terjadi inflasi sebesar 1,95% dan secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 1,56%.
Tingkat inflasi bulanan pada April 2025 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Kelompok penyumbang pengeluaran inflasi terbesar adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 6,60% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,98%.
Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik yang memberikan andil sebesar 0,97%.
Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,16%, bawang merah dengan andil 0,06%, cabai merah dengan andil sebesar 0,04%, dan tomat 0,03%.