Bisnis.com, MADINAH — Sebanyak 41 jemaah yang tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025) pukul 09.40 Waktu Arab Saudi (WAS), mengawali kedatangan jemaah haji khusus Indonesia 1446 Hijriah/2025.
Puluhan jemaah calon haji itu berasal dari dua Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yakni Nur Haramain Mulia Tour & Travel sebanyak 36 orang dan dua petugas, serta Nur Dhuha Wisata sebanyak dua jemaah. Seluruhnya tiba dengan Maskapai Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR1178.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Abdul Basir mengatakan, total jemaah haji khusus tahun ini sebanyak 17.680 orang, atau sekitar 8% dari total kuota Indonesia sebesar 203.320 jemaah.
"Jumlahnya 8% dari total kuota haji nasional, sesuai dengan Undang-Undang 8 Tahun 2018," kata Abdul Basir, Selasa (13/5/2025).
Dia juga menambahkan bahwa secara layanan, ada beberapa hal yang membedakan haji khusus dengan reguler. Seluruh layanan haji reguler dilakukan oleh pemerintah sejak kedatangan pertama, sedangkan untuk haji khusus, pemerintah hanya melakukan pengawasan.
"Karena untuk haji khusus seluruh layanan untuk haji khusus dilakukan oleh PIHK, jadi keberadaan kami PPIH Arab Saudi untuk mengawasi pelayanan yang diberikan oleh PIHK sesuai dengan kontrak yang dilakukan dengan jemaah atau tidak," jelasnya.
Baca Juga
Selanjutnya, kedatangan jemaah haji khusus juga tidak mengenal gelombang, melainkan PIHK yang mengatur perjalanannya jemaahnya secara mandiri sampai nanti puncak haji di Arafah.
"Jadi mereka menggunakan penerbangan-penerbangan reguler, tidak sama dengan yang haji reguler. Pemulangannya juga sama, nanti mereka yang mengatur sendiri, kami minta jadwalnya, nanti kami yang awasi kepulangannya juga," jelasnya.
Petugas Haji Khusus dari Nur Haramain Mulia Tour & Travel Muhammad Rifai mengatakan, rata-rata biaya haji yang dikenakan untuk jemaahnya yakni US$15.000 dengan masa tunggu beragam mulai 3 hingga 8 tahun.
"Bedanya pertama adalah fasilitas. Hanya saja kami tidak ada flight yang direct, ya. Semuanya transit dulu, beda dengan jemaah haji reguler yang seluruhnya direct. Akan tetapi lain-lainnya, semua fasilitas yang terbaik. Hotelnya semuanya bintang lima," jelas Rifai.
Bersamaan dengan itu, kedatangan jemaah haji reguler di Bandara Madinah juga terus berlangsung, di antaranya kelompok terbang (kloter) JKG 31 asal Jakarta dan kloter JKS 24 asal Jawa Barat, masing-masing dengan dengan 442 jemaah.