Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo Ojol dan Taksi Online 20 Mei Dianggap Bermuatan Politik

Rencana demonstrasi pengemudi angkutan online besok, Selasa (20/5/2025), dinilai bagian dari mobilisasi politik oleh kelompok tertentu.
Ribuan driver ojek online (ojol) memadati  kawasan Patung kuda Arjuna Wijaya di Jakarta, Kamis (29/8/2024) / BISNIS - Artha Adventy
Ribuan driver ojek online (ojol) memadati kawasan Patung kuda Arjuna Wijaya di Jakarta, Kamis (29/8/2024) / BISNIS - Artha Adventy

Bisnis.com, JAKARTA — Organisasi Angkutan Sewa Khusus atau Oraski menolak ikut serta dalam aksi demonstrasi pengemudi angkutan online yang rencananya digelar besok, Selasa (20/5/2025). Oraski menilai demo lebih bermuatan politis dibandingkan memperjuangkan kepentingan pengemudi angkutan online.

“Kami secara tegas tidak akan ikut serta dalam aksi demonstrasi 20 Mei. Ini sejalan dengan sikap jutaan mitra pengemudi online yang memilih untuk tetap on bid demi menghidupi keluarga, ketimbang mengikuti mobilisasi politik yang tidak mencerminkan aspirasi asli pengemudi,” kata Ketua Umum Oraski Fahmi Maharaja pada Senin (19/5/2025).

Menurut Fahmi, kesejahteraan pengemudi harus diperjuangkan melalui pendekatan yang konstruktif dan rasional, bukan dengan tekanan ataupun mobilisasi politik. Dia menilai demonstrasi bisa mengganggu stabilitas ekosistem transportasi online yang selama ini sudah terbentuk dan berjalan dengan baik.

Sebelumnya, sejumlah asosiasi pengemudi online seperti Garda Indonesia dan Serikat Pekerja Angkutan Indonesia menyatakan akan menggelar demonstrasi secara serentak pada 20 Mei 2025, termasuk menonaktifkan aplikasi. Salah satu tuntutan aksi adalah memangkas potongan komisi menjadi maksimal 10%.

Terhadap tuntutan dalam aksi tersebut, Oraski justru menilai berkurangnya potongan aplikasi tidak akan membawa kemaslahatan bagi pengemudi online. Ini karena dengan berkurangnya potongan aplikasi maka tarif kepada konsumen akan semakin tinggi, sehingga secara otomatis pendapatan pengemudi online akan menurun karena berkurangnya jumlah pengguna aplikasi.

Pemerintah, sambungnya, seharusnya memberikan subsidi dan melindungi kepentingan bisnis angkutan sewa khusus dengan cara memberikan subsidi penghapusan PPN dan PPh dalam pembelian unit, potongan pajak pembelian suku cadang, bantuan edukasi untuk driver, seperti yang pemerintah berikan terhadap taksi konvensional.

“Selama ini Oraski sudah berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan pengemudi online dengan cara mendorong aplikator memberikan garansi pendapatan harian. Program ini sudah dinikmati oleh ribuan pengemudi, baik angota Oraski maupun mitra individu,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper