Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan petrokimia Thailand Indorama Ventures (IVL) telah mengakuisisi sekitar 25% saham dari produsen kemasan India EPL, dalam upaya memperluas jejaknya di pasar negara berkembang dan mendiversifikasi rantai pasokan globalnya.
Kepala Eksekutif Grup IVL Aloke Lohia mengatakan, saham minoritas di EPL sejalan dengan strategi IVL untuk memanfaatkan basis manufakturnya di India, yang meliputi resin PET, filament poliester, benang, kain bukan tenunan, dan turunan etilen oksida.
EPL, yang sebelumnya dikenal sebagai Essel Propack, merupakan perusahaan pengemasan khusus terbesar di dunia dalam tabung plastik laminasi.
Berkantor pusat di Mumbai, India, EPL memiliki 21 fasilitas manufaktur di 11 negara dan mempekerjakan lebih dari 3.500 orang.
IVL membayar 240 rupee per saham EPL. Setelah penjualan selesai pada 27 Mei 2025, anak perusahaan tidak langsung IVL, Indorama Netherlands BV, kini memegang 24,9% saham ekuitas di EPL.
Lohia mengatakan EPL diposisikan sebagai platform utama bagi IVL untuk mengakses sektor industri dan konsumen yang berkembang pesat di India.
Baca Juga
“India mewakili salah satu peluang paling menarik di pasar pengemasan dan kimia global saat ini,” kata Lohia, melansir Bangkok Post, Kamis (5/6/2025).
“Jejak kami di India, dipadukan dengan ekonomi negara yang dinamis dan kebijakan industri yang menguntungkan, memberi kami landasan yang kuat untuk pertumbuhan. Jangkauan global EPL, produk inovatif, dan fokus pada keberlanjutan membuat mereka cocok untuk segera mendorong nilai,” lanjutnya
Lohia menuturkan, dorongan pemerintah India untuk mempromosikan industri dalam negeri melalui kerangka kebijakan yang menguntungkan, ditambah dengan tren global menuju diversifikasi rantai pasokan, telah menjadikan India pasar yang semakin menarik bagi perusahaan multinasional seperti IVL.
Dengan berinvestasi di EPL, Lohia menyebut bahwa, IVL diposisikan untuk meningkatkan portofolio produk, mendiversifikasi aliran pendapatan, dan memanfaatkan pertumbuhan jangka panjang di salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
“Perusahaan bermitra dengan rekan-rekan industri untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan jangka panjang yang dibuka oleh perubahan mendasar di pasar global,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, saham minoritas di EPL membantu membuka potensi pertumbuhan di masa depan, terutama dengan mempertimbangkan penawaran produk dan keberadaan geografis IVL.
Adapun, IVL mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur di India, termasuk empat pabrik serat dan tiga pabrik PET. Dua pabrik lagi yang berfokus pada daur ulang PET dijadwalkan mulai beroperasi tahun ini.