Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Grab Soal Masa Depan Industri Layan Antar di Indonesia

Industri layan antar (on-demand) di Indonesia dinilai masih memiliki prospek di Indonesia meski sering diprotes oleh mitra pengemudi.
Logo Grab terlihat di jaket mitra driver Grab/Dok. video Grab
Logo Grab terlihat di jaket mitra driver Grab/Dok. video Grab

Bisnis.com, JAKARTA – Industri layan antar (on-demand) di Indonesia dinilai masih memiliki prospek yang baik meski kerap kena protes dalam bentuk demontrasi oleh mitra pengemudi. Pihak Grab menyebut bentuk protes yang dilakukan mitra sebagai kondisi yang menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap sektor ini.

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan munculnya berbagai aplikasi baru menunjukkan bahwa bisnis layanan on-demand di Tanah Air terus berkembang.

“Kalau dilihat sekarang, banyak aplikasi-aplikasi baru. Ada Maxim, ada Indrive, kemudian juga untuk delivery banyak sekali ada Lalamove, ada Delivery, ada Shopee Express. Jadi on-demand itu prospeknya bagus karena masyarakatnya juga banyak,” jelas Neneng dalam diskusi bersama media di Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R. Munusamy menilai aksi demonstrasi yang kerap mewarnai industri on-demand bukan tanda kemunduran industri, melainkan bagian dari dinamika di negara demokratis seperti Indonesia. 

“Aksi penyampaian aspirasi adalah hak setiap warga negara. Jadi kalau tinggal di Indonesia, demonstrasi itu memang bagian dari hidup,” ujar Tirza.

Menurutnya, perhatian masyarakat terhadap sektor ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya industri layanan digital. Dalam paparan yang disampaikan Neneng, setidaknya satu dari empat masyarakat Indonesia telah menggunakan layanan Grab Indonesia, baik sebagai pengguna maupun mitra.

Selain itu, Grab Indonesia mencatat adanya peningkatan jumlah pengguna di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Tercatat, jumlah pengguna di kalangan ini meningkat sebesar 15% di 2025.

Dengan kata lain, meski tantangan seperti demo tetap ada, industri on-demand tetap memiliki masa depan yang menjanjikan di Indonesia berkat tingginya kebutuhan dan keterlibatan masyarakat.

“Sepertinya yang menjadi pemerhati dan menaruh atensi itu jadi lebih banyak saja sepertinya gitu ya. Jadi prospeknya tetap bagus,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper