Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Minta Rumah Subsidi Fokus Juga ke Daerah KEK dan Industri, Batang hingga Morowali

Sri Mulyani mendorong fokus rumah subsidi ke daerah KEK dan industri, seperti Batang dan Morowali, untuk mendukung program 3 Juta Rumah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (28/7/2025). / Bisnis-Himawan L. Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (28/7/2025). / Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Komite Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ramai-ramai memberikan masukan untuk program rumah subsidi bagi masyarakat. Salah satunya datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, selaku anggota Komite Tapera. 

Adapun Komite dan Badan Pengelola atau BP Tapera melaksanakan rapat di Gedung Jusuf Anwar Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025). Ketua Komite Tapera yakni Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait ikut hadir. 

Kemudian, anggota komite yang di antaranya meliputi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli ikut menghadiri rapat tersebut. Komisioner BP Tapera Heru Pudyo turut memaparkan capaian-capaian selama semester I/2025. 

Maruarar, atau disapa Ara, menyebut pra anggota Komite Tapera memberikan masukan-masukan strategis untuk program perumahan rakyat. Hal itu sejalan dengan target Program 3 Juta Rumah Prabowo. 

Saran dari Sri Mulyani, ungkap Ara, memberikan masukan agar penyaluran kredit pembiayaan rumah-rumah subsidi bisa juga difokuskan untuk di daerah strategis yang dekat dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta beberapa kawasan industri. 

"Di Serang, kemudian di Batang, di Morowali, di Gresik ya, di beberapa tempat itu lebih fokus lagi," ungkapnya setelah rapat tersebut, Rabu (27/8/2025). 

Selain itu, dia juga menyampaikan masukan dari Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang meminta agar pendataan perumahan itu bisa diperkuat guna keperluan marketing database. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro