Bisnis.com, TANGERANG – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk berpegang teguh pada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai rancang bangun utama pembangunan nasional.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).
“Saudara-saudara, mau bagaimanapun dengan berpegang teguh kepada Undang-Undang Dasar itu, saya percaya UUD 1945 adalah Undang-undang yang operasional, rancang bangun yang bisa kita pergunakan sekarang,” kata Prabowo.
Menurutnya, pasal-pasal dalam UUD 1945, khususnya Pasal 33 dan 34, merupakan “pasal pengaman” yang relevan menjawab tantangan bangsa saat ini. Ia menyindir pandangan sebagian kalangan intelektual yang menilai pemikiran para pendiri bangsa sudah usang.
“Memang ada orang-orang pintar dengan gelar tinggi, saya yakin sebagian dari mereka memandang pendiri bangsa kita sudah tidak relevan,” ujarnya.
Prabowo kemudian mengingatkan kembali pengalaman pahit bangsa Indonesia di masa penjajahan. Ia menyebut bagaimana kaum pribumi dulu diperlakukan lebih rendah dari binatang.
Baca Juga
“Dulu kita, pribumi, dipandang lebih rendah dari hewan. Mereka punya papan, prasasti di mana-mana bertuliskan Verboden voor honden en inlander. Artinya, pribumi dan anjing dilarang masuk,” ucapnya.
Presiden juga menyinggung kondisi serupa di negara lain saat masa kolonial.
“Di India ada tulisan No Dogs or Indians. Di Shanghai juga ada, No Dogs or Chinese. Jadi kita dianggap lebih rendah. Para pendiri bangsa mengalami langsung imperialisme dan penjajahan, karena itu mereka menyusun dasar negara,” tegasnya.