BISNIS.COM, BOGOR—Kepala Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Soritaon Siregar berpendapat investasi di proyek energi terbarukan memerlukan tingkat kehati-hatian ekstra dibandingkan dengan jenis proyek yang lain.
Pasalnya, investasi di bidang tersebut tergolong baru di Indonesia sehingga perhitungan kelayakan investasinya menjadi tidak mudah.
“Ini jenis proyek baru, pemainnya juga baru, PIP tidak mungkin bisa langsung percaya dong dan harus tetap prudent,” katanya, Jumat (15/3).
Soritaon menjelaskan PIP akan melakukan penelusuran karakter dan kapasitas investor sebelum memutuskan ikut serta dalam proyek energi terbarukan, salah satunya dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan sejak 3 tahun terakhir.
“Minimal, perusahaan itu harus memiliki penilaian WDP [Wajar Dengan Pengecualian],” katanya.
Namun, Soritaon menegaskan PIP tetap optimistis untuk mendorong proyek-proyek energi terbarukan pada tahun ini.
Dia mengatakan rencana investasi PIP pada 2013 untuk proyek energi terbarukan, di antaranya adalah proyek mini-hydro, biomassa, dan waste to energy sebesar Rp211,7 miliar dan penyediaan fasilitas dana geothermal (FDG) sebesar Rp2,43 triliun.
“FDG diharapkan bisa membiayai 9 WKP [wilayah kerja pertambangan] panas bumi tahun ini, terdiri dari 5 proposal WKP dari Pemda dan 4 proposal WKP dari pemegang IUP [Izin Usaha Pertambangan],” pungkasnya.(Faa)