BISNIS.COM, JAKARTA -- Pelaku industri farmasi akan memaksimalkan penggunaan seluruh kapasitas produksi pabrik dalam empat tahun ke depan, sehingga lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan obat domestik yang semakin meningkat.
Johannes Setijono, Ketua Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), menuturkan saat ini utilitas pabrik perusahaan farmasi baru mencapai 50% dari total kapasitas nasional.
"Kami yakin mulai tahun ini perusahaan farmasi mulai bersiap-siap meningkatkan kapasitas produksi dan memaksimalkan yang sudah ada," katanya, Selasa (20/3).
Dia menuturkan peningkatan kapasitas dan utilitas pabrik dilakukan untuk mendukung program sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang diyakini akan dimulai pada tahun depan.
Menurutnya, kebutuhan obat di dalam negeri akan melonjak tinggi, khususnya obat generik, karena melihat meningkatnya jumlah pasien yang berobat pada program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).
"Kalau ada SJSN, investasi meningkat, utilisasi bisa mencapai 100%," katanya.
Bambang Solihin, Direktur Pengembangan Usaha PT Indofarma Tbk, menuturkan perseroan merencanakan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi tiga kali lipat dari kapasitas produksi saat ini dalam 4 tahun ke depan.
F. Titro Kusnadi, Sekretaris Jendral GP Farmasi, mengungkapkan pada tahun ini industri farmasi dapat tumbuh mencapai 15% dengan omzet mencapai Rp69 triliun dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni senilai Rp46 triliun.
Pada tahun lalu, tuturnya, pertumbuhan pasar farmasi domestik mencapai rata-rata 13,4% per tahun sejak 2011 dengan pangsa pasar 37% di Asean, atau yang terbesar di kawasan tersebut.
"Tahun ini pertumbuhannya sepertinya masih baik karena kebutuhannya cukup tinggi," paparnya.
Pihaknya mengharapkan pertumbuhan industri farmasi dapat semakin positif karena minat usaha pendukung seperti bahan baku obat, kemasan produk, hingga peralatan dan mesin juga semakin meningkat.
Pada tahun ini, tutur Johannes, Indonesia menjadi tuan rumah Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhI SEA) yang merupakan pameran niaga industri farmasi yang diselenggarakan di JIExpo, Kemayoran.
"Pertumbuhan industri farmasi menjadi peluang bagi usaha pendukungnya. Keberadaan mereka dapat meningkatkan efisiensi sehingga meningkatkan daya saing," ungkap Kendradiadi Suhandra, Wakil Sekretaris Jendral GP Farmasi itu. (if)
KEBUTUHAN OBAT MELONJAK: Industri Farmasi Genjot Utilisasi
BISNIS.COM, JAKARTA -- Pelaku industri farmasi akan memaksimalkan penggunaan seluruh kapasitas produksi pabrik dalam empat tahun ke depan, sehingga lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan obat domestik yang semakin meningkat.Johannes Setijono, Ketua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
25 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
1 jam yang lalu