BISNIS.COM, JAKARTA-Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan kebutuhan pendanaan untuk 2014 akan membengkak, mengingat masih banyaknya program yang diinstruksikan oleh Presiden yang belum terlaksana.
Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S Ernawi mengatakan alokasi pagu anggaran pada 2014 yang merupakan sisa Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Cipta Karya 2010-2014 mencapai Rp14,5 triliun.
"Kebutuhan pendanaan Bidang Cipta Karya tahun anggaran 2014 diperkirakan akan lebih besar karena adanya kebutuhan untuk pelaksanaan program sesuai dengan direktif presiden,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3/2013).
Tambahan tersebut, lanjutnya, meliputi air bersih untuk daerah rawan air, pulau kecil atau terpencil dan kawasan perbatasan, air bersih dan sanitasi untuk masyarakat miskin perkotaan MBR dan kampung nelayan, serta penanganan-penanganan kawasan permukiman perbatasan beserta penyediaan fasum atau fasos.
"Dengan demikian alokasi dana yang dibutuhkan oleh Ditjen Cipta Karya senilai Rp22 triliun," katanya.
Kendati demikian, pihaknya memiliki 3 bidang prioritas penanganan DItjen Cipta Karya yakni kabupaten atau kota strategis nasional, pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) kabupaten atau kota dan memfasilitasi daerah yang berprestasi.
Sementara itu, pada tahun ini alokasi dana Bidang Cipta Karya Rp17,21 triliun. Dari anggaran tersebut, pihaknya menargetkan realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan 99,96%.