BISNIS.COM, JAKARTA-- Kementerian Perhubungan menyatakan permasalahan utama dalam dunia penerbangan saat ini adalah runway incursion, atau kondisi di landas pacu.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay mengatakan untuk mengatasi permasalahan utama karena runway incursion ini, komunikasi pilot dengan Air Traffic Control (ATC) atau pengatur lalu lintas udara adalah kunci untuk penyelesaian permasalahan tersebut.
“Pilot itu kuncinya hanya satu, yaitu disiplin dalam mengikuti peraturan, tidak perlu dihafal, jaga komunikasi dengan pengatur lalu lintas udara,” tutur Herry seperti dikutip website resmi Kementerian Perhubungan, Senin (25/3/2013).
Menurut manual for preventing runway incursion, first edition 2006 ICAO, runway incursion adalah setiap kejadian di bandara, di sekitar runway (landas pacu) yang melibatkan pesawat terbang, kendaraan, orang dan obyek di darat yang menimbulkan terjadinya bahaya tabrakan atau mengakibatkan tidak adanya separasi yang dibutuhkan bagi pesawat yang sedang take off, akan take off, landing atau akan landing.
Herry menambahkan para pilot agar terus mengutamakan keselamatan dengan terus mempertahankan kedisiplinan mengingat keselamatan adalah faktor utama dalam dunia penerbangan.
Saat ini, lanjut Herry, dunia penerbangan di Tanah Air masih kekurangan tenaga pilot sekitar 300 orang per tahun, karena kebutuhan mencapai 500 pilot, sedangkan produksi hanya 200 pilot per tahun,
“Kita masih kekurangan pilot, dan ini merupakan tanggung jawab kita agar kebutuhan pilot dapat terpenuhi”, ungkapnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub Santoso Eddy Wibowo mengatakan BPSDM Perhubungan saat ini telah mengembangankan lembaga diklat penerbang di Banyuwangi, yang akan dilakukan juga di beberapa daerah di Indonesia.
Hal tersebut dilakukan untuk menambah kapasitas diklat penerbang di lingkungan BPSDMP dalam rangka memenuhi kebutuhan pilot untuk skala nasional dan internasional.