BISNIS.COM, SEMARANG -- Investor Malaysia menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang dengan membangun industri pengolahan sampah di sana, menyusul besarnya potensi untuk dikembangkan di Kota Atlas tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Edison Ambarura mengatakan hal itu usai kunjungannya ke Negeri Jiran pekan lalu bersama sejumlah pengusaha asal Jawa Tengah untuk kembali menawarkan potensi investasi di provinsi ini terkait industri, perdagangan, maupun pariwisata.
"Hasil kunjungan balasan ke Malaysia pekan lalu, setelah sebelumnya para pengusaha Malaysia berkunjung ke Jateng akhir tahun kemarin, akhirnya mengerucut ke sejumlah proyek investasi yang diminati para investor Malaysia," tuturnya, kepada Bisnis, Senin (15/4/2013).
Edison mengatakan, kepeminatan investor Malaysia itu diantaranya pembangunan industri pengolahan sampah di Kota Semarang, pembangunan real estate dan lapangan golf di Kabupaten Semarang.
"Mereka serius segera bangun industri pengolahan sampah di Kota Semarang. Mereka tertarik mengolah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang untuk dijadikan beberapa barang yang bermanfaat, diantaranya pupuk," tutur Edison.
Menurutnya, untuk menunjukkan keseriusan investor Malaysia tersebut, mereka akan datang ke Kota Semarang pada Oktober mendatang untuk membahas detail rencana pembangunan industri pengolahan sampah tersebut dengan sejumlah pihak terkait dan akan langsung ditindaklanjuti dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU).
Sebelumnya, akhir 2012 lalu belasan pengusaha Malaysia yang tergabung dalam Malaysia-Indonesia Business Council (MIBC) berkunjung ke Jawa Tengah untuk melihat lebih dekat terkait kemungkinan investasi di provinsi tersebut.
Salah satu kepeminatan atau tawaran kerjasama yang disampaikan saat itu, adalah dimungkinkannya pembangunan industri pengolahan sampah di Kota Semarang.
Saat itu, salah seorang investor Malaysia menunjukkan bahwa dari industri pengolahan sampah itu selain dapat menghasilkan pupuk, juga mampu menghasilkan energi listrik yang mampu dimanfaatkan masyarakat.
Mereka juga menjamin industri itu aman dan berhasil menghasikan listrik, seperti yang dicontohkan dari sekitar 700 ton sampah per hari yang diolah bisa menghasilkan energi listrik sebesar 8 Mw per jam, dan dapat mengaliri sekitar 2.000 rumah.
Ketua Malaysia-Indonesia Business Council (MIBC) Tun Ahmad Sarji Abdul Hamid menyatakan faktor kemudahan perizinan dan keamanan menjadi tolak ukur pertama keberlanjutan calon investor untuk menanamkan modalnya di Jateng.
“Kami harapkan dalam perizinan tidak mengalami kendala birokrasi yang rumit serta jaminan kemanan berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Yuni Astuti mengatakan Pemprov Jateng siap membantu setiap kemudahan perizinan investor yang masuk kewilayahnya, lantaran saat ini seluruh kabupaten/kota di Jateng sudah menerapkan pelayanan one stop servis untuk pengurusan perizinan investasi.
Malaysia Minat Bangun Industri Pengolahan Sampah di Jateng
BISNIS.COM, SEMARANG -- Investor Malaysia menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang dengan membangun industri pengolahan sampah di sana, menyusul besarnya potensi untuk dikembangkan di Kota
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
40 menit yang lalu
Makin Tajir, Profil Dewi Kam Perempuan Terkaya Indonesia 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
4 jam yang lalu