BISNIS.COM,JAKARTA—Sumatra Barat diharapkan bisa menjadi Provinsi Koperasi dengan mengembangkan koperasi jasa keuangan syariah di setiap nagari atau daerah setempat guna memenuhi akses pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, menjelaskan di Sumatra Barat saat ini memiliki 642 nagari. Jumlah koperasi mencapai 3.789 unit, sedangkan unit simpan pinjam sebanyak 2.477 unit.
Jumlah koperasi simpan pinjam (KSP) mencapai 132, dan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) sebanyak 129 unit. Budaya lokal di daerah itu mendorong kecepatan kelahiran koperasi yang beroperasi dengan pola syariah.
”Dengan demikian saat ini baru terdapat sekitar 26% KJKS di daerah itu, dan pemerintah provinsi menginginkan di ke-642 nagari Sumatra Barat bisa terdapat setiap satu unit koperasi syariah,” katanya kepada Bisnis, Senin (22/4).
Koperasi, papar Meliadi, sangat cocok hidup di Sumatra Barat karena didukung kearifan lokal seperti barek sama dipikul ringan sama dijinjing yang artinya berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Kearifan lokal lainnya ditunjukkan melalui pepatah duduak seorang bersempit-sempit,, duduak basamo lapang-lapang.
Maknanya, lebih baik memikirkan bersama-sama sesuai dengan jiwa koperasi, dan melalui pepatah itu koperasi di daerah itu diharapkan menjadi koperasi yang sehat dan bisa menyaingi lembaga keuangan formal lainnya.
PROVINSI KOPERASI: Sumbar Bisa Wujudkan Dengan KJKS di Setiap Nagari
BISNIS.COM,JAKARTA—Sumatra Barat diharapkan bisa menjadi Provinsi Koperasi dengan mengembangkan koperasi jasa keuangan syariah di setiap nagari atau daerah setempat guna memenuhi akses pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah. Deputi Bidang Pembiayaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
59 menit yang lalu
Pengamat Sangsi, Target Sektor Pariwisata pada 2025 Bisa Tercapai
1 jam yang lalu