Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Postur RAPBN 2026 Lengkap yang Ditetapkan Prabowo

Presiden Prabowo menetapkan RAPBN 2026 dengan defisit 2,48% dari PDB, pendapatan negara Rp3.147,7 triliun, dan belanja Rp3.786,5 triliun.
Wibi Pangestu Pratama, Surya Dua Artha Simanjuntak
Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:14
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). / ANTARAFOTO-Dhemas Reviyanto
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). / ANTARAFOTO-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengumumkan postur rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2026. Kesepakatan itu dibacakan dalam Rapat Paripurna DPR pada Kamis (24/7/2025).

Prabowo menyampaikan bahwa pemerintahannya mendesain defisit APBN 2026 untuk lebih kecil dari proyeksi tahun ini yang sebesar 2,78%. Hal itu bisa terjadi dengan proyeksi pertumbuhan penerimaan negara yang lebih tinggi daripada laju kenaikan belanja negara.

Prabowo menargetkan pendapatan negara pada 2026 mencapai Rp3.147,7 triliun, naik 9,8% (year on year/YoY). Pendapatan negara itu terdiri dari target penerimaan pajak 2026 senilai Rp2.357,7 triliun (naik 13,5%), pendapatan kepabeanan dan cukai Rp334,3 triliun (naik 7,7%), serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp455 triliun (turun 4,7%).

Sementara itu, belanja negara atau besaran APBN 2026 ditargetkan Rp3.786,5 triliun, naik 7,3% (YoY). Belanja itu terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp3.136,5 triliun (naik 17,8%) dan transfer ke daerah sebesar Rp650 triliun (turun 24,8%).

Prabowo juga mendesain keseimbangan primer negatif Rp39,4 triliun pada 2026. Alhasil, defisit APBN 2026 ditargetkan sebesar Rp638,8 triliun.

Target defisit APBN 2026 itu setara dengan 2,48% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Prabowo juga menyampaikan bahwa dirinya bercita-cita agar APBN bisa menjadi positif, tidak seperti selama ini yang selalu defisit. Tidak tanggung-tanggung, dia mengharapkan hal itu bisa tercapai dalam dua atau tiga tahun ke depan.

"Pemerintah yang saya pimpin berjanji di hadapan majelis ini, kami akan terus melaksanakan efisiensi, sehingga defisit ini ingin kami tekankan sekecil mungkin. Adalah cita-cita saya, untuk suatu saat, apakah dalam 2027, atau 2028, saya ingin berdiri di majelis ini, di podium ini, menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali," ujar Prabowo.

Postur RAPBN 2026 yang disampaikan Prabowo:

Uraian RAPBN Pertumbuhan (%)
Pendapatan Negara 3.147,7 9,8
Penerimaan Perpajakan 2.692,0 12,8
Penerimaan Pajak 2.357,7 13,5
Pendapatan Bea dan Cukai 334,3 7,7
Penerimaan Negara Bukan Pajak 455,0 -4,7
Belanja Negara 3.786,5 7,3
Belanja Pemerintah Pusat 3.136,5 17,8
Belanja K/L 1.498,3 17,5
Belanja non-K/L 1.638,2 18,0
Keseimbangan Primer -39,4 -64,2
Defisit Anggaran -638,8 -3,5
Defisit terhadap PDB -2,48%
Pembiayaan Anggaran 638,8 -3,5


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro