BISNIS.COM, JAKARTA--Indonesia dinilai memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang menjanjikan, salah satunya energi angin yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon.
"Pemanfaatan energi angin ini perlu ditingkatkan. Dari 160 titik yang terukur kecepatan anginnya, diperkirakan 35-40 titik di Indonesia punya potensi kecepatan angin rata-rata per tahun di atas 5 meter per detik," kata Marzan A. Iskanda, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di sela-sela MoU antara WHyGen dan beberapa mitra dalam rangkaian kegiatan WHyPGen Project Board Meeting di Jakarta, Selasa (14/5/2013)..
Untuk itu, katanya, BPPT melalui Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP), menjalankan proyek Wind Hybrid Power Generation (WHyPGen) Market Development Intiatives.
Proyek hibah yang didanai oleh Global Environmental Facility (GEF) tersebut bertujuan mendorong komersialisasi pembangkit listrik hybrid on-grid berbasis energi angin.
Hybrid dapat diimplementasikan antara pembangkit listrik tenaga angin atau bayu dengan diesel, mikrhidro, surya, biomas, ataupun EBT lainnya.
Dalam menjalankan proyek WHyPGen ini, BPPT bermitra dengan institusi lain, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia.
Dia menjelaskan target utama proyek WHyPGen yang berlangsung tiga tahun (2012-2015) ini, adalah pembangkit listrik berbasis energi listrik, berbasis teknologi WHyPGen sebesar 18,115 GWh, setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 16.050 metric ton dari aplikasi terpasang 9,4 Megawatt (MW).
Saat ini, ujarnya, WHyPGen telah memetakan potensi energi angin di 8 lokasi yang terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali. NTT, lanjutnua, memiliki potensi angin yang cukup bagus dengan kapasitas 50 MW, dan Banten 100 MW.
Diharapkan kegiatan WHyPGen dapat meningkatkan pemanfaatan energi angin, yang sekarang masih lambat. "Pembangkit listrik bertenaga angin yang baru dimanfaatkan, hanya 2 MW," ungkapnya.
BPPT Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
BISNIS.COM, JAKARTA--Indonesia dinilai memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang menjanjikan, salah satunya energi angin yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon."Pemanfaatan energi angin ini perlu ditingkatkan. Dari 160
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmayulis Saleh
Konten Premium