BISNIS.COM,JAKARTA--Proses pengkajian kelayakan penjaminan proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan hingga saat ini masih dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
"Kami tengah meminta tim pemprov Jatim untuk melekangkapi data dan informasi yang diperlukan untuk menilai kelayakan proyek sesuai amanat regulasi," ujar Direktur Utama PII Sintya Roesli, Minggu (2/6/2013).
PII mendapatkan mandat untuk menjamin proses pelaksanaan proyek senilai Rp2,2 triliun tersebut, mengingat adanya keterlibatan swasta di dalamnya.
Dia menuturkan dalam waktu 2-3 pekan ke depan pihaknya masih akan melakukan diskusi dengan permprov Jatim terkait dengan hasil site visit dan review atas dokumen yang ada.
Adapun dokumen yang sedang disusun saat ini menyangkut sumber air baku, optimasi jalur pipa, dan aspek lingkungan dan sosial. Selain itu, lanjutnya, aspek struktur transaksi yang meliputi kesepakatan antara pemprov dan pemkab/pemkot sebagai offtakers proyek.
"Domain PII hanya menjamin proyek yang layak, sedangkan VGF [vialbility gap fun] ditentukan oleh Kemenkeu," ujarnya.
Hingga saat ini, peserta yang masih bertahan yakni Konsorsium Medco dan PT Bangun Cipta Kontraktor; Konsorsium China Harbour dan PT Manggala Purnama Sakti; Konsorsium Amerka Bumi Capital, PT Bakrieland Development, dan Beijing Enterprise Water Group; Kukdong Engineering Construction dan PT Brantas Abipraya. (mfm)