BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan perputaran uang yang terjadi pada Festival Danau Sentani yang akan diadakan pada 19-22 Juni 2013 sekitar Rp10 miliar.
Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan perkiraan ini berdasarkan asumsi apabila jumlah 18.000 kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan 600 orang wisatawan mancanegara (wisman).
“Jika tahun lalu perputaran uangnya Rp6,2 miliar, tahun ini semoga bisa Rp10 miliar. Kami menargetkan lebih dari 18.000 wisatawan yang berkunjung baik dari dalam maupun luar. Biasanya wisman yang singgah berasal dari Belanda, Jerman, Australia, dan Jepang,” kata Esthy saat dihubungi Bisnis, Rabu (12/6/2013).
Dia menilai infrastruktur di Kabupaten Jayapura sudah siap untuk mendukung acara ini. Akses penerbangan dinilai mudah karena didukung oleh beberapa maskapai penerbangan seperti Garuda, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Merpati.
Selain itu, lanjutnya, hotel berbintang dan non bintang juga sudah siap bagi wisatawan dari sisi akomodasi. Hotel berbintang di Kabupaten Jayapura sebanyak 22 unit, sedangkan non bintang 27 unit.
Pihaknya mengungkapkan setiap tahun selalu mendukung Festival Danau Sentani dalam bentuk berbagai promosi dan aktivitas.
Esthy menjelaskan ini merupakan acara tahunan yang digelar di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Even ini sekaligus bisa menarik wisman maupun wisnus untuk mempromosikan Kawasan Timur Indonesia. Puluhan kabupaten di sekitar Jayapura juga siap turut serta dalam rangkaian acara.
Tahun ini, kata Esthy, terdapat 24 kabupaten yang turut serta diantaranya Wamena, Biak Numfor, Kerom, dan Sarmi. Agenda utama adalah Tari Isolo, yaitu tari di atas perahu, lalu Tari Buaya yang jadi ciri khas masyarakat Sentani, serta pameran budaya dan wisata kuliner.
“Di sana, wisatawan bisa melihat pembuatan kerajinan dari kulit kayu dan sebuah desa yang berdiri di atas tanah berkerikil. Selain itu terdapat pergelaran busana batik dan pakaian tradisional khas Papua,” ujarnya.
Festival Danau Sentani 2013 mengambil tema Bertahan di Atas Guncangan Badai. Tema ini menggambarkan kehidupan masyarakat di daerah Sentani saat ini. Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan beberapa daerah di Sentani terendam.
