BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) berkomitmen meningkatkan pemanfaatan komponen lokal guna memberikan kontribusi dan nilai tambah yang lebih besar di sektor pertambangan.
Selain itu, asosiasi yang terdiri dari 131 perusahaan jasa usaha pertambangan ini juga bertekad meningkatkan profesionalisme dalam hal kompetensi dan kualifikasi.
Ketua Umum Aspindo Tjahyono Imawan mengatakan tekad tersebut dipacu oleh optimisme investasi sektor usaha jasa pertambangan yang bakal menembus Rp10 triliun-Rp12 triliun pada tahun ini.
“Kami akan membahas peningkatan profesionalisme itu dalam Musyawarah Nasional III pada 17 Juni nanti. Tentu saja hal ini akan berdampak besar pada peningkatan nilai tambah usaha jasa pertambangan dalam tahun ke depan,” ujarnya melalui keterangan resmi, hari ini (14/06/2013).
Selama ini, jelasnya, investasi sektor jasa usaha pertambangan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tercatat, pada 2011 investasi sektor tersebut sekitar Rp12 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan 2010 sekitar Rp9,7 triliun. Hingga triwulan ketiga 2012, investasi itu mencapai Rp10 triliun.
Sementara itu, lanjutnya, nilai pajak usaha jasa pertambangan pada 2011 tercatat Rp2,1 triliun, dan tahun lalu lebih dari Rp2,3 triliun.
Di samping itu, nilai pembelanjaan nasional dan lokal usaha jasa pertambangan pada 2011 tercatat Rp9,8 triliun, dan naik menjadi lebih dari Rp14 triliun pada 2012.
“Kami sudah memperkenalkan beberapa produk lokal komponen material tambang. Nilai tambah komponen lokal ini akan makin bertambah apabila perusahaan jasa usaha pertambangan mampu memproduksi sendiri komponen lokal dan membatasi belanja impor,” kata dia.