Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Lion Air akan memindahkan seluruh kegiatan operasional dari Bandara Internasional Polonia Medan ke Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) pada 25 Juli 2013.
Pemindahan tersebut seiring dengan penggunaan secara resmi Bandara Kualanamu sebagai pintu masuk utama penerbangan dari dan/atau menuju Sumatra Utara yang sebelumnya di pusatkan di Bandara Polonia Medan.
Adapun, jarak dari Medan ke Bandara Kualanamu sekitar 39 kilometer dengan jarak tempuh 60-90 menit dengan kendaraan bermotor atau 30-35 menit dengan kereta api.
"Kepada pelanggan Lion Air, sebaiknya untuk berangkat lebih awal dari biasanya agar penumpang tidak terlambat maupun terlewat penerbangannya, mengingat akses menuju bandara yang belum selesai dengan sempurna," ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dalam keterangan resmi, Senin (22/7/2013).
Selain itu, lanjutnya, masih sedikit rambu-rambu informasi jalan bagi pengendara menuju Bandara Kualanamu, serta masih terbatasnya moda transportasi kendaraan umum.
Perkiraan titik kemacetan antara lain di sekitar pintu keluar tol Tanjung Morawa - simpang Jalan Kayu Besar, dan adanya penyempitan jalan (dua menjadi satu lajur) di beberapa titik.
Pihak Lion Air berharap agar informasi yang telah disebarkan dapat bermanfaat dan memohon maaf bila terjadi ketidaknyamanan yang dialami calon penumpang.
Adapun, terdapat tiga titik pemberangkatan dengan bus dari Medan menuju Bandara Kualanamu yaitu rute Amplas-Bandara Kualanamu, rute Medan Fair (Carrefour) - Bandara Kualanamu, dan rute Binjai-Bandara Kualanamu. Sementara taksi yang beroperasi ke Bandara Kualanamu antara lain Blue Bird, Express, Karsa, Nice, Puskopau, dan Kokapura.
Adapun kereta apai kereta api khusus Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) yang akan beroperasi secara resmi pada Kamis (25/7/2013) dibuka pada pukul 03.55 WIB dari Stasiun Besar Medan dan pukul 05.05 WIB dari Stasiun Kuala Namu.
Untuk tahap awal 25 Juli-31 Agustus 2013, Railink menggunakan satu set kereta yang terdiri dari empat gerbong KA KRBE INKA diperbantukan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Kereta KRBE Inka memiliki kapasitas 308 tempat duduk dan direncanakan akan beroperasi sebanyak 20 kali lintasan yang terdiri dari masing-masing 10 kali pulang-pergi.