Bisnis.com, MATARAM – Maskapai Lion Air rencananya akan membuka penerbangan langsung dari Kota Perth, Australia ke Lombok sebagai respons terhadap besarnya potensi penumpang dari Perth.
Pj Sekretaris Daerah NTB, Lalu Muhammad Faozal menjelaskan penerbangan Perth - Lombok rencananya akan dibuka Lion sekitar Agustus atau Oktober. Penerbangan ini kata Faozal bagian dari 6 rute baru yang dibuka Lion ke dan dari Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid, Lombok.
Lima penerbangan lainnya yakni Lombok - Labuan Bajo, Lombok - Kupang, Lombok - Yogyakarta Adi Sucipto, Lombok - Malang, Lombok - Jakarta (sore).
Lombok juga akan menjadi hub baru penerbangan nasional, khususnya untuk Indonesia Tengah dan Timur. Hal ini menjadi pokok pembicaraan antara Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal dengan Rusdi Kirana, pemilik perusahaan penerbangan Lion Group (Wings Air, Super Air Jet, Batik, Lion, Malindo, Batik Malaysia, Lion Thai).
Dalam pembicaraan tersebut, kedua pihak sepakat bahwa proses perizinan untuk menjadikan Bandara Internasional Lombok sebagai hub akan segera dilakukan dan diharapkan akan segera berjalan.
"Awalnya target Pak Gubernur menambah 4 destinasi penerbangan baru nasional dan 1 destinasi penerbangan baru internasional di tahun pertama pemerintahannya, tapi dapatnya justru menjadikan Lombok sebagai hub penerbangan baru. Artinya, destinasi nasional dan internasional baru yang dibuka akan jauh lebih banyak dari target,” jelas Faozal dikutip dari siaran pers, Senin (11/8/2025).
Baca Juga
Destinasi penerbangan baru ditargetkan menghubungkan wisatawan dari destinasi wisata nasional maupun internasional dengan Lombok.
Sementara itu penerbangan Lombok-Bangkok (Don Mueang) yang semula akan dibuka dalam waktu dekat, kemungkinan akan mengalami penundaan karena perkembangan situasi keamanan di Thailand yang tidak kondusif.
Faozal juga menyebut upaya mendorong semakin terbukanya akses penerbangan ke NTB terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB. Sebelum bertemu bos Lion Group, Gubernur sudah terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan bos Pelita Air, Air Asia dan Garuda Indonesia.