Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina EP akan menghentikan produksi minyak dari sumurnya di Lapangan Tempino untuk menghindari kerugian yang lebih besar dari aksi pencurian minyak di pipa jalur Tempino-Plaju.
Agus Amperianto, manajer humas Pertamina EP mengatakan pihaknya sudah menghentikan pemompaan minyak yang melewati pipa itu.
Dengan begitu, saat ini produksi dari Lapangan Tempino hanya akan ditampung di tangki penyimpanan milik perusahaan.
“Tangki penyimpanan kami hanya mampu menahan produksi 2 hari, kalau selama itu pencurian tidak tertangani, maka kami terpaksa menghentikan produksi [shut down] di sumur kami,” katanya, Kamis (25/7/2013).
Dia menjelaskan penghentian produksi sumur migas di Lapangan Tempino akan berdampak langsung pada pasokan bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Sumatera Selatan.
Pasalnya, minyak bumi dari Lapangan Tempino dikirim untuk memasok Kilang Plaju yang memproduksi BBM.
Dengan asumsi 70% minyak yang masuk kilang menjadi BBM, maka sekitar 8.000 barel per hari BBM yang tidak diproduksi. Padahal, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut membutuhkan pasokan BBM dan avtur yang cukup tinggi.
Dia mengungkapkan saat ini produksi dari Lapangan Tempino mencapai 9.500 barel per hari dan kapasitas pemompaan ke pipa Tempino-Plaju sekitar 11.000-13.000 barel per hari.
Pada Juli ini saja, Pertamina EP telah kehilangan 37.000 barel atau sekitar Rp37 miliar akibat aksi pencurian itu.
“Kerugian kami selama semester 1 tahun ini mencapai 290.000 barel atau setara dengan Rp290 miliar. Ini tentu mengkhawatirkan,” jelasnya. (ra)