Pilot Wanita Muluskan Operasi Boyong Naga Bonar Garuda di Kuala Namu

Bisnis.com, MEDAN - Pesawat Garuda Indonesia berhasil mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) Sumatra Utara saat ferry flight dari Bandara Polonia Medan. Pesawat GA PK GFO dikemudikan oleh pilot wanita bernama Ida Fikria.

Pesawat Garuda Indonesia menjadi yang pertama tiba di bandara berkode KNO tersebut pada Kamis (25/7/2013) pukul 00.56 WIB setelah terbang selama sekitar 10 menit dari Bandara Polonia.

Secara berangsur-angsur, 15 pesawat komersial lainnya mengikuti Garuda dalam Operasi Boyong Naga Bonar hingga pukul 03.00 WIB.

Pesawat Garuda ditumpangi oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko, Wakil Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi, Anggota Komisi I DPR dan beberapa wartawan.

Wamenhub Bambang Susantono mengatakan saat landing di Kuala Namu, runway terasa lebih mulus dibandingkan dengan Bandara Polonia. Secara visual dari atas pesawat seluruh instrumen berfungsi dengan baik sehingga memudahkan pilot untuk mendaratkan pesawat.

"Tadi ketika ditanya di dalam pesawat, pilotnya bilang semuanya sudah perfect, sesuai dengan standar. Begitu juga halnya dengan sisi safety, security, compliance juga sudah baik. Namun, dari sisi service, kita lihatlah sampai pagi nanti," ujarnya di KNIA, Kamis dini hari (25/7/2013).

Bandara Kuala Namu resmi beroperasi Kamis dinihari (25/7/2013) pukul 00.01 WIB dan secara bersamaan operasional Bandara Internasional Polonia ditutup sebelumnya Rabu malam (24/7/2013) pada pukul 23.59 WIB.

Pesawat AirAsia jenis Airbus A-320 yang berangkat dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menjadi pesawat terakhir mendarat di Bandara Polonia. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ-7803 ini mendarat Rabu malam (24/7/2013) pukul 23.51 WIB.

Pilot dan seluruh kru diberikan pengalungan karangan bunga dan kain ulos oleh para pejabat yang hadir. Sebelumnya, pesawat Lion Air JT-218 yang terbang dari Jakarta juga mendapatkan perlakuan serupa.