Bisnis.com, JAKARTA – Alokasi belanja modal pada 2014 direncanakan Rp205,8 triliun yang diprioritaskan untuk empat hal, antara lain mendukung ketahanan energi, ketahanan pangan, dan keterhubungan domestik atau konektivitas.
Anggaran belanja yang naik 6,9% dari pagu dalam APBN-P 2013 itu juga diarahkan sebagai upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan alokasi belanja negara untuk menunjang program ketahanan energi disesuaikan dengan rencana investasi BUMN-BUMN terkait.
“Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi, akan dibangun tambahan pembangkit listrik dan sarana pendukungnya,” katanya dalam pidato penyampaian keterangan pemerintah atas RUU tentang RAPBN 2014 di DPR, Jumat (16/8/2013).
Kendati demikian, pihaknya menyadari penggunaan energi alternatif harus didorong, termasuk konversi penggunaan gas. Untuk itu, akan dibangun perluasan jaringan gas dan sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa serta pembangunan kilang miniplant LPG.
Sementara itu, untuk mendukung program ketahanan pangan yang mengutamakan kemandirian dan kedaulatan pangan, alokasi anggaran belanja diarahkan untuk pencetakan sawah seluas 40.000 hektar dan pengembangan 260.000 hektar lahan.
Selain itu, pemerintah merencanakan rehabilitasi 129.777 hektar jaringan irigasi, pembangunan 239 embung dan situ dan pembangunan 21 waduk.
Untuk mengatasi masalah lingkungan hidup dan mitigasi bencana alam, alokasi anggaran 2014 diarahkan untuk mendukung berbagai kegiatan, seperti rehabilitasi hutan pada daerah aliran sungai prioritas seluas 57.000 hektar dan pembangunan hutan kota seluas 1.362 hektar.
Di samping itu, juga dilakukan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pengendalian banjir.