Bisnis.com, JAKARTA -- Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diyakini dapat menguntungkan produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) karena nilai ekspor akan ikut naik mengikuti kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Selisih kurs akan membantu ekspor. Ekspor kami tetap ke Amerika Serikat paling besar untuk saat ini,” ujar Catharina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal, Jumat (6/9/2013).
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan perseroan turun 3,7% menjadi Rp6,1 triliun jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu yakni senilai Rp6,3 triliun.
Di pasar dalam negeri, Gajah Tunggal membukukan penjualan Rp4,2 triliun, naik 3,6% dari pencapaian tahun lalu senilai Rp4,07 triliun, sedangkan dari penjualan ekspor turun 17% menjadi Rp1,9 triliun.
Penurunan penjualan ini diikuti juga oleh koreksi laba bersih perseroan sebesar 12,6% dari Rp526,2 miliar pada semester I/2012 menjadi Rp459,5 miliar.
Sementara itu, laba kotor perseroan naik menjadi 19,3%. Perbaikan margin tersebut menunjukkan penurunan biaya produksi akibat berkurangnya biaya bahan baku guna meredam dampak depresiasi rupiah terhadap biaya operasional.
Perseroan juga akan menjajaki beberapa pasar ekspor baru di Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Sementara itu, terkait krisis di Timur Tengah, Catharina menuturkan kondisi penjualan di kawasan tersebut masih stabil.