Bisnis.com, JAKARTA-PT Pertamina EP sudah mengalirkan minyak bumi secara normal melalui pipa Tempino-Plaju, setelah sempat dihentikan karena pencurian di jalur pipa yang mengalirkan minyak ke Kilang Plaju itu.
Syamsu Alam, Presiden Direktur Pertamina EP, mengatakan pengiriman minyak mentah itu kembali normal setelah aparat keamanan berhasil meredam pencurian minyak yang sempat merugikan perusahaan hingga Rp1 miliar per hari.
“Saat ini tingkat kehilangan minyak melalui pipa itu sudah 0%, jadi kami sudah mengalirkan minyak secara normal melalui pipa itu,” katanya di Jakarta, Senin (16/9/2013).
Syamsu menuturkan pencurian minyak di jalur pipa itu benar-benar berkurang, setelah aparat keamanan merusak 300 kilang minyak ilegal. Bahkan, saat ini perusahaan telah mengubah pola pengamanan jalur pipa itu, agar pencurian minyak tidak kembali marak.
Secara terpisah, Juru Bicara Pertamina EP Agus Amperianto menjelaskan pipa Tempino-Plaju sudah mengalirkan kapasitas maksimal sebesar 12.000 barel minyak per hari.
Pipa Tempino-Plaju tersebut dioperasikan secara komersial sejak 17 Juli 2013 setelah melalui masa pra dan commissioning pada 9 Juli 2013. Jalur pipa itu menggantikan pipa lama yang sudah tidak aman untuk dioperasikan, karena terlalu banyak kerusakan akibat aksi illegal tapping.
Pipa dengan panjang 260 kilometer itu ditanam pada kedalaman 1,5-2 meter di bawah permukaan tanah. Dengan begitu, diharapkan dapat menghentikan aksi penjarahan minyak yang menghubungkan 9 sumber minyak menuju Kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju.
Rata-rata losses selama sepekan operasi komersial mencapai 18 persen dari rata-rata penyaluran 12.000 barel per hari. Apabila dilihat trennya, losses cenderung meningkat dari semula hanya 4,45 persen pada hari pertama hingga terakhir sempat mencapai 39,5 persen. Dalam sepekan pengoperasian, kehilangan minyak telah mencapai sekitar 17.500 barel atau setara dengan Rp 17,5 miliar.