Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah tak Stabil, Redenominasi Januari 2014 Dibatalkan

DPR akan meminta masukan dari masyarakat terhadap rencana redenominasi rupiah meskipun batal diterapkan awal 2014 karena pergerakan rupiah belum stabil

Bisnis.com, JAKARTA – DPR akan meminta masukan dari masyarakat terhadap rencana redenominasi rupiah meskipun batal diterapkan awal 2014 karena pergerakan rupiah belum stabil.

Wakil Ketua Pansus Redenominasi DPR Ecky Awal Mucharam menyebutkan 3 kota akan dikunjungi Pansus setelah masa reses berakhir pekan ketiga November, antara lain Bandung dan Pekanbaru.

“Kami ingin mendapat masukan dari akademisi, pelaku industri dan pasar uang,” katanya hari ini, Senin (4/11/2013).

Ecky menuturkan redenominasi secara jangka panjang bagi stabiitas rupiah. Namun, volatilitas rupiah yang belum mereda saat ini belum menjadi kondisi ideal bagi implementasi redenominasi.

DPR, Bank Indonesia dan pemerintah memutuskan menunda penerapan redenominasi yang semula direncanakan Januari 2014 hingga waktu yang belum ditentukan. Ketiganya melihat pergerakan kurs rupiah belum akan stabil dalam waktu dekat.

“Momennya harus tepat. Saat ini kami fokus di stabilitas rupiah dulu,” ujar anggota Fraksi PKS ini.

Ukuran stabil menurut Ecky adalah ketika depresiasi rupiah tidak lebih dari 5% dari asumsi dalam APBN 2014 sebesar Rp10.500 per dolar Amerika Serikat.

Namun, lanjutnya, BI punya ukuran sendiri, yakni rupiah bergerak tak melampaui rentang 10%-15% dari asumsi nilai tukar.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper