Bisnis.com, MADURA - Bergulirnya program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) berhasil mendongkrak produktivitas garam rakyat di Madura Jawa Timur dari 40-60 ton/hektare menjadi lebih dari 89 ton/ha.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan program Pugar di Madura digulirkan sejak 2011 dan menunjukkan perkembangan positif dari sisi produktivitas.
"Produksi garam Pugar di Madura mencapai 400.940 ton dengan luas lahan 4.482 hektare. Produktivitasnya juga meningkat dari 40-60 ton/ha menjadi 89,54 ton/ha," tutur Sharif dalam peninjauan ke PT Garam di Sumenep, Madura, Kamis (5/12).
Lantaran anomali cuaca, produksi garam rakyat lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 634.743 ton dengan produktivitas 96,82 ton/ha dari luasan lahan produksi 6.555 ha.
Program Pugar di Madura, imbuhnya, memberdayakan 4.760 prang petambak yang tergabung dalam 491 Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR).
Sharif menambahkan, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu sentra garam nasional yang tersentuh oleh program Pugar. Pada 2011 produksi garam di Sumenep mencapai 154.275 ton dengan produktivitas 76,20 ton/ha dan luasan lahan 2.088 ha.
Pada 2012, produksi garam Sumenep mengalami peningkatan menjadi 213.887 ton dengan produktivitas 108,08 ton/ha dari luas lahan sebesar 1.977 ha.
Namun, pada 2013 dengan masa produksi garam hanya 1,5 bulan, Sumenep hanya bisa menghasilkan produksi garam sebesar 84.047 ton dengan produktivitas 55,34 ton/ha.
"Dengan membaiknya kualitas garam rakyat, HPP (harga pokok penjualan) ikut menjadi Rp750/Kg untuk garam Kualitas Produksi 1 (KP1) dan Rp550/Kg untuk garam kualitas KP2," kata Sharif.