Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mempercepat proses penawaran proyek angkutan massal (Surabaya Mass Rapid Transportation/Smart) kereta monorel dan trem melalui penyederhanaan mekanisme dan evaluasi lelang.
Sebagai gambaran teknis, panjang lintasan kereta monorel 24 kilometer dengan 25 halte dengan jarak antarpemberhentian 500-2.000 meter.
Setiap rangkaian kereta yang terdiri dari 4 gerbong diproyeksi mampu mengangkut 400 penumpang. Jumlah permintaan penumpang per tahun diprediksi mencapai 53 juta orang.
Jarak antarkereta direncanakan 10 menit sehingga diperlukan sedikitnya 18 unit gerbong. Nilai investasi untuk infrastruktur dan moda ini diprediksi Rp6,64 triliun.
Riset Pemkot Surabaya mendapati kemauan masyarakat membayar untuk layanan kereta monorel Rp6.348-Rp9.119. Sedangkan nilai tiket keekonomian Rp21.500 sehingga pemerintah perlu subsidi Rp11.500/penumpang.
Adapun trem sedianya memiliki lintasan 17,14 kilometer dan memerlukan 29 unit halte yang masing-masing berjarak 500-1.000 meter.
Setiap rangkaian yang terdiri dari 2 gerbong bisa mengangkut 200 penumpang. Sehingga dengan target selisih antararmoda 10 menit diperlukan 21 unit trem. Nilai investasi moda ini Rp2,4 triliun.
Pemkot memprediksi penumpang trem mencapai 40,7 juta orang setahun, sehingga nilai keekonomian tiket Rp11.000 dengan keinginan membayar penumpang RpRp6.348-Rp9.119 alias pemerintah harus subdisi Rp4.000/penumpang.