Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Gambaran Teknis Proyek Monorel Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya mempercepat proses penawaran proyek angkutan massal (Surabaya Mass Rapid Transportation/Smart) kereta monorel dan trem melalui penyederhanaan mekanisme dan evaluasi lelang.
Prototipe monorel buatan Indonesia UTM-125 di terparkir di area PT Bangun Melu Wiweka,Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/10). PT Bangun Melu Wiweka berharap monorel buatan Indonesia dapat ikut berpartisipasi pada pembangunan moda transportasi di Indonesia yang akan menyerap banyak tenaga kerja./antara
Prototipe monorel buatan Indonesia UTM-125 di terparkir di area PT Bangun Melu Wiweka,Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/10). PT Bangun Melu Wiweka berharap monorel buatan Indonesia dapat ikut berpartisipasi pada pembangunan moda transportasi di Indonesia yang akan menyerap banyak tenaga kerja./antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mempercepat proses penawaran proyek angkutan massal (Surabaya Mass Rapid Transportation/Smart) kereta monorel dan trem melalui penyederhanaan mekanisme dan evaluasi lelang.

Sebagai gambaran teknis, panjang lintasan kereta monorel 24 kilometer dengan 25 halte dengan jarak antarpemberhentian 500-2.000 meter.

Setiap rangkaian kereta yang terdiri dari 4 gerbong diproyeksi mampu mengangkut 400 penumpang. Jumlah permintaan penumpang per tahun diprediksi mencapai 53 juta orang.

Jarak antarkereta direncanakan 10 menit sehingga diperlukan sedikitnya 18 unit gerbong.  Nilai investasi untuk infrastruktur dan moda ini diprediksi Rp6,64 triliun.

Riset Pemkot Surabaya mendapati kemauan masyarakat membayar untuk layanan kereta monorel Rp6.348-Rp9.119. Sedangkan nilai tiket keekonomian Rp21.500 sehingga pemerintah perlu subsidi Rp11.500/penumpang.

Adapun trem sedianya memiliki lintasan 17,14 kilometer dan memerlukan 29 unit halte yang masing-masing berjarak 500-1.000 meter.

Setiap rangkaian yang terdiri dari 2 gerbong bisa mengangkut 200 penumpang. Sehingga dengan target selisih antararmoda 10 menit diperlukan 21 unit trem. Nilai investasi moda ini Rp2,4 triliun.

Pemkot memprediksi penumpang trem mencapai 40,7 juta orang setahun, sehingga nilai keekonomian tiket Rp11.000 dengan keinginan membayar penumpang RpRp6.348-Rp9.119 alias pemerintah harus subdisi Rp4.000/penumpang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper