Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) menilai kemitraan yang telah terjalin antara badan usaha jasa konstruksi (BUJK) asing dengan nasional belum menguntungkan kontraktor lokal.
Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto menyampaikan porsi kontraktor lokal dalam proyek yang digarap bersama dengan BUJK asing masih terbilang kecil.
“Kebanyakan proyek yang dikerjakan bersama itu kan proyek dengan dana loan [pinjaman] asing, sehingga kontraktor mereka menjadi leader,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (14/1/2014).
Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih berani dalam memberikan porsi pekerjaan dalam proyek tersebut. Pasalnya, pinjaman lunak tersebut harus dibayar oleh pemerintah Indonesia bukan semata hibah.
“Lain lagi kalau grand [hibah], ini kan pinjaman yang harus dibayar jadi seharusnya porsi kita lebih besar,” tegasnya.