Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sejumlah proyek infrastruktur turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 hingga mencapai 5,12% (year-on-year/yoy).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan, meski pengeluaran atau konsumsi pemerintah masih kontraksi 0,33% yoy pada kuartal ini, sejumlah proyek infrastruktur yang berjalan menopang laju perekonomian nasional.
"Ada beberapa proyek pendorong yang men-driver [pertumbuhan ekonomi] di antaranya proyek pembangunan beberapa ruas jalan tol, seperti tadi saya sampaikan dari ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi IV," kata Edy dalam rilis BPS, Selasa (5/8/2025).
Tak hanya itu, proyek lain di wilayah Jakarta yang ikut memacu perekonomian nasional yakni ruas Tol Jakarta-Cikampek Selatan Paket 2A, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A DKI Jakarta, Tanggul Laut fase C DKI Jakarta.
Lalu, di berbagai wilayah lainnya yakni proyek MRT Bali, Tol Samarinda-Balikpapan di Kalimantan Timur, hingga proyek nasional pembangunan 3 juta rumah.
Hal ini juga seiring dengan pertumbuhan sektor konstruksi pada kuartal II/2025 yang tumbuh 4,98% yoy dari kuartal sebelumnya 2,18% yoy.
Baca Juga
Adapun, pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan aktivitas konstruksi yang dibiayai oleh swasta dan rumah tangga yang terlihat dari peningkatan indeks nilai konstruksi.
Tak hanya itu, BPS juga mencatat peningkatan impor bahan baku konstruksi dan realisasi pengadaan semen.
Edy juga menjelaskan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 mencapai 5,12%. Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut di atas ekspektasi sejumlah ekonom yang sebelumnya meramal ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,8%.
Adapun, produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 mencapai Rp5.947 triliun. Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II/2025 bila dibandingkan dengan triwulan II/2024 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,12%," ujarnya.
Edy menambahkan bahwa ada lima sektor yang menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025. Industri pengolahan adalah yang terbesar.