Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIAP Ajak Masyarakat Waspadai Produk Ilegal

Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) mengajak masyarakat waspada terhadap produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya terhadap produk ilegal dan membahayakan kelangsungan hidup
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.comJAKARTA– Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) mengajak masyarakat waspada terhadap produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya terhadap produk ilegal dan membahayakan kelangsungan hidup.

Ajakan tersebut tidak terlepas dari temuan MIAP dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam Studi Dampak Pemalsuan Terhadap Perekonomian Indonesia 2014 yang masih berjalan, mengenai persepsi masyarakat terhadap preferensi penggunaan produk palsu, illegal, dan membahayakan kesehatan hanya karena harga murah.

“Temuan ini merujuk kepada hasil survei terhadap 500 responden di Jabodetabek dan Surabaya, pada akhir 2013, dimana untuk enam jenis industri yaitu software, kosmetika, farmasi, pakaian, barang kulit serta makanan dan minuman. Orang cenderung memilih produk yang jauh lebih murah harganya, padahal produk tersebut ilegal atau palsu” ungkap Widyaretna Buenastuti, Ketua MIAP, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis. Kamis (24/4/2014).

 Alasan utama membeli atau tidak membeli obat palsu

INDUSTRI

MEMBELI

TIDAK MEMBELI

Software

Harganya jauh lebih murah daripada software asli

Tidak bisa menggunakan layanan update

Kosmetika

Harganya jauh lebih murah

Membahayakan dan merusak wajah/tubuh

Farmasi

Harga obat asli jauh lebih mahal

Membahayakan kesehatan diri sendiri dan keluarga

Pakaian

Harganya jauh lebih murah dari produk asli

Barang palsu tidak terjamin kualitasnya

Barang kulit

Harganya jauh lebih murah dari produk asli

Tidak terjamin kualitasnya

Makanan & minuman

Harganya jauh lebih murah

Membahayakan kesehatan

 "Survei baru menyelesaikan tahapan tentang persepsi masyarakat dan pelaku usaha perantara terkait barang palsu untuk enam sektor industri. Hasil survei menunjukan responden konsumen antara (penjual yang diteliti) di Jabodetabek dan Surabaya tidak memprioritaskan keaslian barang yang diperjualbelikan," kata Eugenia Mardanugraha, Peneliti FEUI menambahkan.

Ketidaktahuan konsumen dan kenyataan bahwa terkadang penjual juga mengelabui keberadaan produk yang ‘serupa tapi tak sama’ perlu menjadi acuan untuk melindungi mereka sebagai pengguna akhir. Konsumen menjadi korban yang telah dirampas hak-haknya.

Konsumen produk palsu

INDUSTRI

KONSUMEN

Software

Pelajar

Kosmetika

Pembantu rumah tangga

Farmasi

Pembeli tanpa resep

Pakaian

Ibu rumah tangga

Barang kulit

Ibu rumah tangga

Makanan & minuman

Anak-anak

 “MIAP meminta konsumen jangan mau menjadi korban para pemalsu. Keterlibatan konsumen penting untuk memberantas pemalsuan. Tidak hanya sosialisasi tetapi standarisasi produk, pengawasan barang beredar perlu ditingkatkan oleh pihak berwenang,” kata Widyaretna Buenastuti.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Sarwani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper