Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia meminta kepada pemerintah agar lebih bijaksana dalam mengatasi persoalan energi di Tanah Air, guna menekan laju inflasi.
Gubernur Bank Indonesia Agus D. W.Martowardojo mengungkapkan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) tidak akan rendah selagi inflasi masih tinggi. Dia mengharapkan agar pemerintahan baru yang terpilih bisa lebih sigap mengelolah energi.
"Karena setiap kali ada penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) maka akan muncul tekanan ke inflasi," ungkapnya, Senin (12/5/2014).
Meski laju inflasi April 2014 mencapai 7,25% telah berada di bawah angka BI Rate 7,5%, akan tetapi Agus mengatakan penurunan BI Rate belum akan dilakukan.
Sementara itu, BI optimis bahwa laju inflasi akhir tahun ini bisa di 4,5% plus minus 1%. Agus mengharapkan agar dalam reformasi struktural, pemerintahan yang baru memiliki rencana pembangunan jangka menengah, melalui subsidi listrik dan pangan yang dihilangkan secara bertahap.
Namun, perlu dilihat dari kandidat presiden, dia mengatakan pengurangan subsidi dan pengelolaan energi adalah tantangan pemerintah baru Indonesia.
