Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUDIK LEBARAN: Optimalisasi KA dan Bus Setop Ketergantungan Pantura

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah meningkatkan kualitas dan kuantitas angkutan kereta api dan bus untuk memutus ketergantungan pemudik terhadap Jalur Pantura Jawa.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan (kiri) menyapa penumpang kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta, beberapa waktu lalu./Bisnis-Alby Albahi
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan (kiri) menyapa penumpang kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta, beberapa waktu lalu./Bisnis-Alby Albahi

Bisni.com,JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah meningkatkan kualitas dan kuantitas angkutan kereta api dan bus untuk memutus ketergantungan pemudik terhadap Jalur Pantura Jawa.

Danang Parikesit, Ketua MTI mengatakan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), semestinya melakukan tambahan rangkaian kereta api untuk mengantisipasi sekaligus mengalihkan ketergantungan para pemudik melalui jalur Pantura Jawa.

"Kalau ada keinginan untuk support kereta api, tingkatkan lebih banyak dari tahun lalu," ucapnya, Selasa (13/5/2014).

Selain itu, pemerintah juga semestinya mendorong mobilisasi angkutan bus dari daerah-daerah yang tidak memiliki demand tinggi untuk menutupi kebutuhan bus di Pulau Jawa.

Menurutnya, selama ini keterbutuhan jumlah bus pada saat arus mudik dirasa kurang. Hanya saja, keluhan itu tidak disikapi dengan mobilisasi bus ke Jawa.

Kedua langkah itu, dia menuturkan, selain memutus ketergantungan pemudik terhadap jalur Pantura, penggunaan kereta api ataupun bus akan serta merta menurunkan angka kecelakaan arus mudik hingga 30%.

"Dan waktu tempuh perjalanan akan terpangkas," ucapnya.

Danang pun meminta Kemenhub sebagai koordinator penanganan arus mudik Lebaran dapat memberikan informasi sejak jauh-jauh hari kepada masyarakat. Idealnya, katanya, penginformasian arus mudik dilakukan sejak 6 bulan sebelum puncak arus mudik Lebaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper