Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meragukan proyek jembatan penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan melalui Nipah Nipah-Melawai layak dari sisi bisnis.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto menilai jembatan yang akan berkonsep jalan berbayar seperti Jembatan Surabaya-Madura tersebut belum layak.
Hal tersebut, sambungnya, tercermin dari internal rate of return (IRR) yang masih di bawah batas kelayakan finansial untuk jalan tol yakni 16%.
"Secara kasar kami sudah menduga hasil praFS nanti tidak layak karena IRR rendah. Profitnya belum maksimal," ucap Djoko kepada Bisnis, Minggu (18/5/2014).
Proyek yang ditaksir memiliki nilai investasi mencapai Rp5 triliun itu, saat ini tengah dikaji oleh PT Waskita Karya Tbk., Pemkot Balikpapan, Pemkab Penajam, dan Pemprov Kalimantan Timur.