Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun kebijakan uang ketat (tight money policy) tengah diberlakukan, aksi spekulasi di sektor properti masih rentan terjadi.
Sunarsip, Ekonom The Indonesia Economic intelligence, mengatakan pada kuartal I/2014, pertumbuhan sektor properti masih cukup baik di tengah melambatnya ekonomi yang hanya bertumbuh 5,2%.
Kondisi itu, jelasnya, salah dipicu oleh masih tingginya aksi spekulasi. "Aksi spekulasi jadi salah satu penyebab properti masih netral," katanya kepada Bisnis, Senin (19/5/2014).
Hal itu, lanjut Sunarsip, terutama terjadi di pasar sekunder. "Itu terutama terjadi di pasar sekunder. Dibeli dan dijual kembali dengan harga yanglebih tinggi," katanya.
Aksi Spekulasi Properti Masih Marak
Meskipun kebijakan uang ketat (tight money policy) tengah diberlakukan, aksi spekulasi di sektor properti masih rentan terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Oktaviano DB Hana
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 menit yang lalu
Aksi Pemodal Kakap di Saham UNTR Usai Pengumuman Dividen Interim

31 menit yang lalu
ISAT, EXCL, TLKM Revise EBITDA and Profit Outlook Amid ARPU Decline
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

27 menit yang lalu
Prabowo Perintahkan Perbaikan Birokrasi Usai Dirut Agrinas Mundur

35 menit yang lalu
Ada IP-CEPA, Mendag Bidik Perdagangan RI-Peru Tembus Rp15,65 Triliun

49 menit yang lalu